Apa arti sebuah pernikahan jika cintanya masih terikat oleh masalalu yang tak pernah bisa berlalu......
3 bulan sudah rio menjalani rumah tangga baru bersama viene, namun disela-sela kesibukannya rio tak pernah sedikitpun melupakan keket....entah mengapa akhir-akhir ini dia selalu memimpikan keket,mungkin karena begitu lamanya ia tidak pernah menjumpainya ataupun menghubungi gadis yang selalu ada dihatinya hampir 6 tahun.
Rio memberanikan diri mengetik pesan di ponselnya,hatinya berdegup kencang bingung merangkai kata-kata, "Maaf aku lancang memimpikanmu, mungkin karena saking kangennya,lama tak jumpa ataupun menghubungimu" hanya itu pesan yang berhasil rio ketik dan jarinya menekan tombol Yes, pesan terkirim kepada keket.
Keket yang mulai sibuk dengan kantor barunya, hampir tak ada waktu lagi untuk memikirkan rio dan masalalu itu yang ada hanya kerja kerja dan kerja, waktu bersama kekasihnya pun hampir tertelan waktu, bersyukurlah keket memiliki kekasih yang begitu pengertian dan bijaksana.
Ditengah kesibukannya keket melirik ponsel yang berdering, 1 pesan diterimanya. Jantungnya seakan berhenti berdetak, nama pengirimnya terpampang jelas dan itu rio, pria yang dia cintai selama hampir 6 tahun yang saat ini sudah menjadi suami orang.
Jari lentiknya perlahan-lahan bergerak untuk membuka pesan dari rio, betapa terkejutnya ia membaca pesan itu. Rio merindukannya, senyum tipis mengembang dibibirnya. Entah apa yang harus diungkapkan, merasa bahagia karena Rio tetap merindukannya karena diam-diam keket juga memendam krinduan yang begitu dalam kepada rio, andai saja dia bisa mengungkapkannya. Namun hatinya kembali berkecamuk pantaskah keket merindukan suami orang atau pantaskah suami orang merindukan dirinya.
Keket juga tidak mau masalalu ini mengacaukan hubungannya dengan Tommy.
Dan dengan cepat jarinya mencari "delete", pesan itu terhapus di ponselnya namun masih tersimpan dihatinya....
Keket memejamkan matanya, berusaha mengubur dalam rasa rindunya...., kenangan yang begitu lama terkubur kembali memenuhi pikirannya...........hatinya begitu perih....
