Mohon tunggu...
Rainy Rainbow
Rainy Rainbow Mohon Tunggu... -

when chocolate love chocolate

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remembered (forget him & her)

4 September 2011   06:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya matahari pagi mengintai dari balik jendela, seakan ingin mengetahui apa yang terjadi di balik gorden hijau ini. Keket  menyibak selimut yang melilit tubuh mungilnya dengan susah payah, kepala begitu berat untuk mengingat apa yang telah terjadi semalam, membuka mata perlahan dan menoleh ke sisi kirinya, Rio masih tengkurap dan menikmati tidurnya, wajahnya terlihat begitu letih karena semalaman menemani keket berputar  mengelilingi kota Jakarta.

Hari ini keket begitu bahagia, tak terpikirkan lagi olehnya bagaimana lelakinya yang dengan cemas mencarinya  semalaman, dan wanita rio yang menangis menunggu kabar dari rio.

Logika  tak berjalan , hanya hati dan cinta yang mereka rasakan saat itu.

Rio terbangun dan memandangi lekat tubuh keket , merengkuhnya seakan ingin melindunginya dari apapun yang ingin mengusiknya, ini yang membuat keket selalu nyaman bersama Rio.

Mereka kembali terhanyut dan tak peduli dering ponsel yang meraung-raung memanggil mereka, tak peduli  sinar matahari yang berhasil menyusup ke ruangan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun