Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Naik Taksi di Jepang

25 Februari 2014   17:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlibur ke suatu negara memang sesuatu yang menyenangkan. Bukan hanya kita akan menjumpai ciri khas keindahan alamnya saja, tapi keunikan budaya, perilaku masyarakat, atau kecanggihan teknologi yang ada di jalan pun kadang membuat kita tersenyum simpul :D

Berlibur ke Jepang? Seru! Yah tentu saja bagi yang suka dengan sushi, silahkan ngendon sepuasnya di warung sushi sashimi yang bertebaran di setiap sudut kota. Karena untuk urusan kuliner, tidak usah khawatir, semuanya lengkap dan komplit! Dari yang snack ringan sampai makanan berat pun, rasanya wow, yummy banget! Nah, setelah perut kenyang, ngemil sana-sini, biasanya langsung deh ke urusan shopping atau jalan-jalan buat belanja. Mau belanja yang barang murmer, silahkan seliweran di Harajyuku dan Shibuya, walau murmer kalau belanjanya sekoper ya bisa bikin kantong jebol juga :D dan bagi yang suka barang brand, douzo silahkan meluncur ke daerah Ginza dan Roppongi, banyak banget tuh berjejer toko-toko brand terkenal yang kalau masuk toko pun, pintunya dibukain loh sama mbak/mas penjaga toko yang berdasi hihi bikin grogi kalau yang masuk orang udik kayak saya :D

Liburan dengan skejul yang padat merayap, memang tidak terlepas untuk memperhitungkan juga masalah akomodasi! Tentu saja, rekomen saya ketika berlibur ke Jepang adalah KERETA API! Kenapa? Ya karena memang paling nyaman, rutenya banyak, skejulnya on time dan harganya pun murah! Tenang saja kereta di sini bersih kok, walaupun kalau pagi umpel-umpelan kaya ikan teri tapi gak ada yang sampai naik ke atas gerbong :D Jadi sekali lagi, berakrab-akrablah dengan kereta api ketika berlibur ke Jepang.

Namun demikian banyak juga temen-temen saya yang terlihat tidak bersemangat kalau saya sarankan untuk naik kereta api, biasanya biar gak ribet mereka akan memilih untuk naik taksi! Bahkan pernah ada yang menanyakan ke saya: “Kalau naik taksi dari Narita Airport ke Tokyo itu berapa kira-kira tarifnya ya?” Dan sebelum jawab, saya biasanya bilang sama mereka, “Jangan jantungan yah? Yaak, ready?” Tarifnya, kurang lebih 25 ribuYen!! (ard 2,5 juta!!) Mahal? Banget! Ya, jarak tempuh perjalanan yang lumayan jauh untuk sampai ke Tokyo, karena memang Narita Airport yang letaknya ada di Chiba Prefecture. Karena itu jarang loh orang-orang Jepang dari Narita Airport ke daerah Tokyo itu menggunakan taksi sebagai alat trasposrtasinya, kenapa? Ya, karena MAHAL-nya itu gak tedeng aling-aling, kalau saya sih berfikir rugi ah, wong kalau naik kereta, kita hanya mengeluarkan uang 910 yen (ard 90rb) saja kok, dan sekitar 30 menit sudah sampai di stasiun terdekat rumah saya!

Ya, naik taksi bukanlah suatu kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang Jepang. Biasanya sih hanya dalam keadaan kepepet saja, misalnya karena keadaan cuaca yang buruk (hujan atau salju) atau karena tergesa-gesa dengan waktu. Dan karena alasan-alasan itulah, biasanya mereka akan sangat terpaksa untuk memilih taksi sebagai alat transportasinya.

Enggannya Orang Jepang naik taksi, tentu saja alasan utamanya ya MAHALnya itu. Karena pertama kali pantat kita duduk di kursi, argonya akan start dengan angka 710 yen! (ard 70rb rupiah)! Tarif itu untuk 2 kilo perjalanan dan akan bertambah 90 yen (ard 9rb rupiah) pada setiap 288 meter nantinya. Dan tarif ini akan berbeda ketika jam menunjukkan pukul 11 malem, pergerakan argonya akan lebih cepat 2 kali dari biasanya. Paling lucu kalau kita naik taksi di bawah jam 11 malem lalu di tengah jalan jam menunjukkan pukul 11 teng, ada loh dari radio di dalam taksinya itu keluar announcement tentang perubahan harga :D jadi kita gak usah kaget bin bingung ketika setelah jam 11 malem tuh argo ekspress banget berubahnya :D

Kadang kita suka ngitung-ngitung dalem kepala, kira-kira berapa yang harus dibayar ketika naik taksi, apesnya kalau ternyata perkiraan meleset, uangnya kurang! Gawat! Nah kejadian ini kadang juga suka terjadi kok,  tapi tenang saja gak perlu ngutang sana-sini, karena kita bisa menggunakan kartu kredit dan menggeseknya di dalam mobil, yah masalah pun beres tertangani, fiuhh ;)

Berbicara panjang lebar tentang Taksi Jepang yang mahal, ada satu lagi adab/manner yang harus kita ketahui sebelum naik Taksi di Jepang, dan saya yakin kalau keunikan ini hanya ada di Jepang! Ya, itu adalah pintu taksi sebelah kiri yang secara otomotis terbuka dan tertutup ketika kita naik dan turun mobil.

Lucu ya? Jadi jangan kaget ketika kita ingin naik taksi, pintu kiri akan terbuka sendiri tanpa kita harus memegang handle pintu mobilnya! Lalu setelah, duduk manis, kita gak perlu tuh repot-repot nutup pintunya, karena pintu akan tertutup secara otomatis juga. Ya, pelayanan bak raja ratu :D Jadi berbunga bunga sendiri yah. Setelah masuk mobil dan duduk manis, biasanya pak supir akan tanya ke mana tujuan kita, dikasih juga loh beberapa pilihan jalan tercepatnya, nah dalam hal ini kita nggak usah khawatir diajak muter-muter dan akan nyasar, karena ada tuh layar GPS yang segede gaban nangkring di dashboard-nya. Jadi tinggal duduk tenang tanpa perlu juga pelototin argonya (hihi itu mah saya kok). Setelah sampai tujuan, kita lalu membayar ongkosnya sesuai yang terlihat dilayar argonya. Nah untuk urusan pembayaran cash, gak perlu khawatir kalo pak supir taksinya gak punya kembalian recehan, lucunya sampai 10 yen pun itu kembalian akan dikembalikan kok dan gak perlu memberi tip atau kita melebihkan uang pembayaran. Di Jepang tidak ada kebiasaan seperti itu. Tapi kalau ingin memberi karena pak supirnya baik banget, ya monggo saja :D

Setelah sampai tujuan dan sudah beres urusan pembayaran, tunggu dulu… service terakhir bagai ratu dan raja akan kita terima lagi dengan terbukanya sendiri pintu sebelah kiri, dan setelah kita turun, pintunya pun akan tertutup otomatis! :D Tapi pernah loh terbesit juga, kenapa ya hanya pintu sebelah kiri, kok yang kanan gak sekalian otomatis juga? Ternyata oh ternyata itu karena berkaitan dengan urusan keamanan, ya Jepang dan Indonesia sama-sama stir disebelah kanan,  jadinya cukup membahayakan jiwa apabila kita turun dari sebelah kanan, tiba-tiba dari arah belakang ada mobil yang sedang melaju cepat, jadi ya ternyata security reason, alasan yang masuk akal sih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun