Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Tips Ibu Jepang Menyiasati Anak yang Susah Makan

22 Oktober 2014   15:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:08 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14139054191780029468

Dulu teman-teman di tanah Air, pernah ada yang tanya sama saya, kalau saya kumpul ngeriung sama ibu-ibu Jepang itu ngapain dan ngomongin apa aja sih? Seru gak? Lebay gak?

Ngapain aja? Biasanya kami suka ngeriung makan di warung makan atau potluck dengan lokasi dirumah teman secara bergiliran, kami ambil waktu saat anak-anak berangkat sekolah. Lalu ngomongin apa? Hmm apa ya? Yang pasti jarang sekali berbicara tentang keburukan orang atau yang bersifat menceritakan diri sendiri, topik yang paling seru adalah kalau sudah berbicara tentang anak-anak dan suami hehehe Aneh ya, kenapa seru? karena kita semua saling tukar pengalaman tentang cara membesarkan dan mendidik anak itu gimana menurut kacamata ibu ibu itu. Nah disinilah saringan parutan yang super rapet perlu kita pakai hehehe ambil dan peres santennya, saring deh. Nanti kan kalau sudah terseleksi dengan melihat situasi dan kondisi anak dan keluarga barulah bisa diambil yang menurut kita baik dan cocok untuk diterapkan dalam rumah kita.

Masalah tentang anak-anak, misalnya apa sih? Banyak! Lambat bicara, lambat berjalannya, gigi yang tak kunjung nongol, tidak mau minum susu, dan tidak nafsu makan atau susah makan. Nah masalah-masalah ini yang kerap kita bahas dan saling kita tukar pengalaman, biasanya ibu yang khawatir tentang kemajuan anaknya yang menurutnya lambat itu, akan mendapat support dan menyarankan sesuatu sesuai dengan pengalaman mereka dulu.

Kasus saya dulu adalah, anak saya yang susah makan, dalam hal ini memilih milih makanannya. Anak-anak yang picky terhadap makanan memang sangat menjengkelkan. Misalnya saja, sisulung tidak suka wortel dan sibungsu tidak suka paprika. Haduh bingung masaknya, mau milah milah kok yao ribetnya gak ketulungan. Akhirnya, saat ada acara kumpul ibu-ibu lagi curhatlah saya tentang masalah anak-anak yang susah makan dan picky terhadap jenis makanan tertentu.

Dan Tips yang diberikan oleh teman-teman saya saat itu adalah sebagai berikut :


  1. Apabila anak tidak menyukai suatu jenis bahan makanan tertentu, misalnya wortel, paprika, bayam, dsb. Siasatilah dengan memotong kecil-kecil bahan makanan itu lalu campur rata dengan bahan makanan lain. Contohnya potong rebusan wortel lalu campur dengan kentang rebus yang telah dihaluskan, buat perkedel dengan campuran sayuran. Rasa wortel tidak mendominasi makanannya, jadi kemungkinan anak yang tak suka wortel akan berubah image nya terhadap wortel itu, cara ini pelan-pelan dan ampuh untuk anak-anak saya, bukan mengelabui tapi membuat image baik pada awalnya.
  2. Bagi anak yang susah makan, buatlah makanan dengan karakter yang lucu, tidak usah paksa harus yang super ribet mencontoh pada tokoh cartoon tertentu, tapi cukup bayangkan saja dan melihat kondisi makanan yang akan disajikan. Misalnya saja bikin telur dadar, lipet segitiga, lalu kasih mata, hidung dan bibir dengan menggunakan saus tomat, saya yakin anak-anak pasti akan senang dan semangat untuk memakannya.
  3. Untuk anak yang susah dan malas makan khususnya untuk balita, buatlah makanan yang sekali caplok, kalau kata orang jepang mah hitokuchi. Makanan yang bersifat hitokuchi atau sekali caplok ini memudahkan anak untuk tidak berlama lama melihat makanan dalam genggamannya. Makanan hap masuk mulut, kunyah, minum selesai. Lalu lanjut lagi caplokan kedua, ketiga dan seterusnya sampai selesai. Jadi anak sudah bisa mengira ngira berapa suapan lagi yang harus dilakukan dengan hanya melihat makanan yang ada dalam piringnya.
  4. Dan yang terakhir adalah disiplin waktu, kita harus tentukan waktu makan, baik itu sarapan, lunch atau dinner buat buah hati kita, walau agak sulit pertamanya tapi lambat laun anak akan terbiasa dan sang ibu akan mudah untuk mengatur skejul pemberian makan kepada anak-anak. Inti dari disiplin waktu ini adalah, mengosongkan perut si buah hati saat menjelang waktu makan. Saya yakin se-picky picky nya anak kalau sudah lapar berat pasti apa saja yang dihidangkan didepan matanya akan disantapnya dengan lahap. Jadi pemberian snack saat menjelang waktu makan lebih baik memang tidak dilakukan, karena anak akan enggan dan malas untuk makan disebabkan  perutnya yang masih belum lapar dan masih terasa kenyang dari cemilan yang dia makan itu.

Dari tips diatas lah saya berpedoman dalam menyikapi anak-anak yang susah makan waktu mereka masih kecil dulu. Dan sekarang saya bisa lihat manfaatnya, dengan tidak perlu repot lagi memilah dan memikirkan apakah masakan mamanya akan dimakan sampai habis atau tidak.

Perlunya mendidik anak untuk mau semangat makan dan tidak memilih makanan yang disukainya saja memang bukanlah pekerjaan yang mudah dan gampang. Perlu ketelatenan dan kesabaran yang segudang. Tapi saya yakin dengan ketekunan dan terus mengingat akan hasil yang nanti kita petik dari susah payah kita, lambat laun anak akan mulai terbiasa dan kebiasaan susah makan atau memilih milih makanan akan sirna perlahan-lahan.

Ada satu alasan kenapa ibu ibu Jepang begitu concern dan strict terhadap masalah makanan ini. Salah satunya adalah karena adanya sistem Kyuushoku di sekolah-sekolah Jepang. Kyuushoku adalah makan siang bersama teman teman dan gurunya yang dilakukan didalam kelas. Makanan dengan menu yang berbeda dimana setiap menu itu sudah diatur semua kadar kalori dan protein serta vitamin yang terkandung dalam makanannya, hebat ya. Jadi ibu-ibu tidak perlu khawatir anak-anaknya kekurangan gizi di sekolah hehehe

Karena adanya sistem kyuushoku inilah, membuat ibu-ibu disini jadi begitu khawatir kalau-kalau nantinya anaknya bermasalah ketika harus menyantap menu yang dihidangkan disekolah. Maka ibu-ibu disini berusaha sekuat tenaga untuk mendidik anak-anaknya sejak dini untuk tidak menjadi pemilih makanan, karena nantinya bisa merepotkan dirinya sendiri dan tentu saja pihak sekolahnya itu.

Syukurnya saya mendapat sharing yang bermanfaat dari mereka sejak awal, jadi ketika anak-anak saya masuk TK dan SD, anak-anak tidak bermasalah sama sekali terhadap menu makanan yang dihidangkan dari sekolahnya, bahkan selalu rikues mamanya untuk buat masakan yang enak seperti menu yang ada disekolahnya, weleh jadi sekarang yang gawat ya mama nya dong ya, ketahuan gak pinter masak hehehe

Salam hangat, wk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun