Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tenkin, Kendala Tidak Bisa Awet Berteman di Jepang

7 Januari 2014   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13890872691435058804

Pulang dari sekolah, dengan muka ditekuk si sulung langsung masuk kamar dan terus berdiam diri dikamar. Hmm ada apakah gerangan??karena biasanya pulang sekolah, lalu taruh tas dan langsung kabur sama teman-temannya main di taman depan rumah, dan baru pulang ke rumah ketika jarum pendek sudah bergeser ke angka 5 atau 6. Yang lebih bikin kaget lagi, tiba-tiba keluar kamar, bilang kalau hari ini dia lah yang akan mengantar adiknya ke tempat les renang!! Ealahh tumbeeennn, biasanya suara mamanya harus melengking kaya mariah carey dulu baru mau anter adiknya, tapi kok hari ini tanpa diminta sudah menyodorkan diri ya, duh ada apa ya? Berantem di sekolah? Gawatt kalau sampai kejadian begini. Setelah krucils pergi ke tempat les, kesempatan saya pun bebenah rumah dan masak buat makan malam. Lumayan ada -me time- beberapa jam sampai krucils pada pulang ke rumah nanti. Baru mulai masak, "tinggg toongg tingg tongg!" Bel di rumah berbunyi. Dan ketika saya buka pintu, ternyata sahabat anak saya yang bernama Shion kun (kun=panggilan untuk anak kecil cowok), datang bersama mamanya yang cantik. Wah ada apa ya? Kok formal sekali! Biasanya anak-anak SD kalau main sudah tidak perlu ditemani oleh mamanya, tapi sekarang kok Sion Kun datang bersama keluarganya! Jangan-jangan sisulung bertengkar dengan Shion Kun nih, pikiran buruk pun terus berkecamuk dalam kepala. Setelah saya persilahkan masuk, dan mamanya Shion Kun pun mengawali pembicaraan dengan suara yang sangat pelan kalau maksud dari kedatangannya ini adalah karena Shion Kun ingin pamit dengan Hiroto untuk terakhir kali, karena harus pindah rumah ke Gunma Ken, mengikuti papanya yang ditugaskan oleh kantornya ke keluar daerah untuk beberapa tahun, dan sayangnya setelah selesai tugas pun, belum tentu balik lagi ke Chiba nanti. Duh kaya kesamber gledek!! Datang juga kejadian ini pada anak saya! Sedih?? Pasti sangat sedih! Karena  saya pun pernah mengalaminya,  dan bisa merasakan kesedihan  itu bahkan sampai menitikkan air mata, ketika sahabat-sahabat Jepang saya satu persatu harus meninggalkan Chiba karena mengikuti tugas suaminya ke luar daerah bahkan ke luar negeri. Ya, pindah rumah karena suami ditugaskan oleh perusahaannya ke kantor cabang di luar kota/daerah bahkan luar negeri, kalau di Jepang disebut dengan Tenkin (転勤), biasanya keluarga pun akan diboyong ikut serta karena penugasan ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Di Jepang seorang salaryman memang bisa mendapat tugas pindah kantor sewaktu-waktu, dan ini adalah keputusan yang tidak bisa diganggu gugat yang keluar secara resmi dari perusahaan. Lalu apakah bisa suami kita menolak?? Bisa! Ya, kita bisa menolak keputusan kantor, tapi dengan konsekuensi cukup berat, yaitu sanksi sosial dalam lingkungan kerja berupa pandangan sinis, direndahkan karena tidak bersifat sportif dan egois. Bahkan yang lebih parah, jenjang karir yang akan tersendat sendat dan juga pada kenaikan gaji nantinya. Memang jarang sekali di Jepang, pegawai yang sudah dapat mandat untuk dipindahkan ke kantor cabang lalu menolaknya, walau dengan alasan apapun, biasanya sih mereka yang tidak suka dengan Tenkin itu akan pasrah mengundurkan diri alias berhenti bekerja di perusahaan itu. Tenkin di Jepang memang tugas kantor yang harus kita patuhi dan yang diberi mandatpun harus legowo untuk ditempatkan dimana saja, tapi tenang saja pemerintah Jepang cukup strict, yang mana akan menindak tegas perusahaan yang mendelegasikan pegawainya ke daerah rawan bahaya (konflik perang), tidak hanya Tenkin saja, bahkan untuk Shucchou (bussiness trip,kunjungan sementara bisnis) bisa dilarang keras. Membayangkan kalau suatu saat suami kena Tenkin, rasanya kepala, jiwa dan raga terasa beraatt! Ya berat pastinya, mengawali sesuatu dari nol di daerah yang baru, bukan saja berat bagi suami yang harus cepat beradaptasi dengan lingkungan kantor dan kerjaan, agar bisa bekerja dengan baik, tapi kita juga loh! Keluarga! Apalagi kalau ada anak-anak yang sudah bersekolah, mempunyai sahabat sejati dan mendadak harus berpisah, entah kapan lagi bisa berjumpa. Dan bagi seorang istri pun, harus sigap untuk sesegera mungkin mengenalkan diri dan keluarganya kepada tetangga terdekat, agar nanti bisa diterima dengan baik di lingkungan baru. Saya jadi ingat cerita ibu mertua ketika menceritakan tentang Tenkin, dimana suami saya ketika itu harus bergonta ganti SD sampai 4 kali, karena harus pindah rumah mengikuti tugas ayahnya ke luar daerah. Tidak terbayang gimana repotnya! Yah saya bisa mengerti akhirnya kenapa anak sulung saya hari ini agak beda walau tidak terlihat sedih tapi...... Ahhh feeling guilty saya sama si sulung karena berprasangka yang tidak-tidak, padahal dia pasti sedang dalam kesedihan yang teramat sangat, karena sahabat baiknya akan pindah rumah, dan itu berarti berangkat sekolah dan main di taman pun, mulai besok tidak bisa dilakukan lagi bersama-sama. Dan sayangnya, ketika Shion Kun ingin ber-sayonara- mengucap selamat tinggal kepada sahabatnya itu, Hiro tidak sedang di rumah. Terlihat jelas wajah kecewa Shion Kun yang tertunduk lesu sambil terus menggandeng tangan mamanya. Namun mamanya seperti tanggap dengan keadaan itu, dengan mengatakan kalau nanti summer holiday, mereka akan main ke Chiba agar bisa main bareng mencari serangga atau main di taman lagi. Dan akhirnya wajah sedih Shion Kun kembali ceria sambil mengangguk, berharap bulan Juli akan segera datang, agar nanti bisa bermain bersama sahabat-sahabatnya. Walau pedih memang, tapi hikmahnya adalah si sulung bisa belajar tentang arti seorang sahabat sejati, bagaimana berharganya mereka dalam hidupnya. Sampai ketemu lagi Shion Kun! Sayonaraaa..! Salam Hangat,wk image:ww2.edu.ipa.go.jp

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun