Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tahun Baru Tanpa Hingar Bingar di Jepang

5 Januari 2015   08:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merayakan tahun baru identik dengan kemeriahan? Tet tot tet tot suara terompet dan percikan kembang api yang menghias angkasa atau bahkan bakar ayam bersama keluarga dan teman di depan rumah menunggu sampai jam 12 teng tiba. Tentunya itu semua adalah bentuk perayaan suka cita dalam menyambut tahun baru yang sebentar lagi akan tiba. Lain ladang lain belalang, kalau dulu menyambut tahun baru saya di Indonesia suka bakar ayam didepan rumah bersama keluarga, di Jepang malah khusyuk ngedekem di dalem kotatsu (meja penghangat) hehe.

Ya di Jepang, tahun baru begitu sunyi dan senyap.

Disini Tahun Baru adalah suatu moment spesial, perayaan besar-besaran yang tidak dihiasi dengan kemeriahan yang bising. Menjelang tahun baru disini begitu banyak kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang Jepang, kalau saya sebut ini semua adalah suatu ritual yang unik. Ritual yang mulai disiapkan kira-kira dua minggu sebelumnya, dan itu dilakukan oleh seluruh keluarga.

Di Jepang semua sekolah dan kantor serta pabrik diliburkan, kalau melihat ini kok ya seperti Lebaran di Indonesia. Hari yang sangat teramat spesial. Kalau lebaran kan identik dengan beli baju baru dan bikin kue nastar serta ketupat, nah di Jepang pun seperti itu. Tahun baru disini ada kegiatan yang tadi saya sebut ritual yang biasanya ditemukan hanya saat pada tahun baru saja. Kegiatan-kegiatan itu adalah sebagai berikut :

Oosouji, pembersihan besar-besaran. Bersih-bersih rumah sampai kekolong-kolong meja dan tempat tidur, bersihin kaca sampai kinclong, bahkan mobil pun dicuci sampai bersih, makanya coba deh malem tahun baru mlipir lihat ke carwash di pom bensin itu antriannnya wow keren nguler! Terakhir biasanya depan pintu rumah disematkan hiasan yang disebuat dengan Shimekazari, yang fungsinya untuk mendapatkan keberuntungan serta untuk mengusir arwah jahat yang hendak masuk ke dalam rumah. Bukan hanya didalam rumah saja disematkan hiasan ini tapi di depan bemper mobil pun sebagian orang Jepang menempelkan hiasan ini.

Sudah selesai acara bersih dan rapi-rapi rumah dan sudah menyematkan shimekazari di depan pintu. Maka malam tahun baru kita tinggal istirahat di rumah. Malam tahun baru di Jepang disebut Oomisoka, dimana malam tahun baru masyarakat Jepang tidak merayakannya dengan hingar bingar, tapi justru mereka pergi ke kuil untuk berdoa. Melihat ini ada rasa kagum melihat mereka mau menerobos gelapnya malam dan dingin yang menusuk untuk pergi ke kuil memanjatkan doa agar diberi kesehatan dan keselamatan satu tahun kedepannya. Padahal kita tahu masyarakat Jepang adalah orang-orang yang tidak terlalu taat beragama dan tidak pernah mempersoalkan tentang keyakinan dan kepercayaan.

Mertua saya pernah bercerita kalau dulu masa mudanya, selain pergi ke kuil malam hari beliau juga pernah sengaja mendaki gunung atau pergi ke laut untuk melihat matahari terbit diawal tahun yang baru, dan saat itulah mereka akan memanjatkan doa untuk diberi keberkahan sepanjang tahun itu. Saya belum pernah mencobanya karena memang gak kuat dingin, membayangkan keluar rumah saat suhu minus saja kayanya badan saya sudah biduran dan gigi gemeletukan, jadi biasanya kami sekeluarga menghabiskan malam tahun baru dirumah saja, gak jauh-jauh dari kotatsu (meja penghangat) dan cemilan serta remote TV wkwkwk

Menjelang jam 12 malam, kami biasanya menyantap mie soba, atau kalau disini disebut dengan Toshikoshi Soba, yang mempunyai arti berharap berumur panjang. Biasanya banyak yang dijual mie soba cup instan yang tinggal seduh air panas, lebih praktis. Biasanya kami makan sambil melihat acara TV khas tahun baru yang ditayangkan oleh chanel NHK selama beberapa jam sampai menjelang jam 12 tiba.

Dan setelah jam 12 teng tiba, kami pun mengucapkan Akemashite Omedetou Gozaimasu! Kotoshimo Yoroshiku Onegaishimasu! Yang artinya : Selamat Tahun Baru, Tahun ini pun tolong kerjasamanya!

Dan lucunya, saat suami saya menundukan kepalanya depan saya, yang ada saya jadi mesam mesem dan cengar cengir sendiri sambil ikut ikutan latah, “Ya pa, kotoshimo yoroshiku onegaishimau ne! Karena berasa paling cerewet dan bawel kalau dirumah, jadi ya harap dimaklumi dan disabari jangan dikepruk gitu satu tahun kedepan ini hahaha

Esok paginya, biasanya kami sarapan dengan sup mochi yang disebut dengan Ozouni Soup, yaitu Sup kaldu yang berisi mochi, sayuran, potongan ayam, kamaboko (baso ikan). Biasanya dihidangkan pada hari tahun baru. Dan yang kena tugas menyiapkan Ozouni Soup adalah bapaknya anak-anak, karena emaknya tepar begadang semaleman nunggu jam 12, jadi bangunnya selalu keduluan ayam berkokok wkwkwk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun