Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Serba Digital Kok Malah Nelongso Ya?

23 Juni 2016   15:16 Diperbarui: 24 Juni 2016   02:51 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin Penjual Tiket Bisokop (Dokumentasi pribadi)

Anak-anak paling girang deh kalau ketemu sama vending machine yang modelnya touch screen, walau gak beli minuman,mereka akan sibuk pencet itu gambar-gambarnya serasa barang mainan. Kadang suka khawatir kalau kartu SUICA (prepaid card untuk bayar tiket kereta/bis dan vending machine) akan secara tak sengaja ter-charge otomatis karena SUICA nya saya kalungkan di leher mereka. Duh emak-emak ya banyakan khawatirnya :D 

Jepang makin ke sini kok yao makin nggilani teknologinya. Salah satunya yang paling canggih adalah munculnya mobil tanpa kemudi yang katanya sebelum Olimpiade Tokyo tahun 2020 akan banyak diluncurkan. Huwaaa.. saya yang lihat beritanya di TV sampe bergidik, wong suami pun ogah banget dia punya mobil tanpa driver begitu, sereemm...

Terus maksudnya apa sih dibikin mobil begitu? katanya buat meminimalisir human mistakes, tapi ngebayangin kalau mesinnya tiba-tiba rusak lah itu kecelakaanya malah lebih parah gak sih? Terus katanya lagi biar bisa nyaman drivernya bermain bersama keluarga, membaca buku, melihat pemandangan bahkan bisa tidur! KOalaahh..ya mbok yao itu perginya naik angkutan umum aja kalii...

Supermarket juga ada yang sudah menggunakan mesin kasir self service. Kita yang melakukan penghitungan barang dan pembayaran. Kadang suka mikir, ini ada gak sih pengunjung yang bohong ? Gak kebayang kalau supermarket model begini di tanah air,  walahh sudah abis barang-barang kayanya di gondol kabur. 

Nonton Sadako hiyyyy (Dokumentasi pribadi)
Nonton Sadako hiyyyy (Dokumentasi pribadi)
Kemarin senin habis ajak anak-anak pergi nonton Crayon Shinchan di Bioskop. Kaget! Loh kok mbak-mbak manis penjual tiketnya gak ada sih?? Celingukan, sampai saya ditegur mbak yang berdiri di deretan mesin mesin seperti mesin atm. 

"Kalau mau beli tiket disini ya, mau saya bantu?" 

Oalahh..jadi mbak penjual tiketnya dah berubah wujud jadi mesin-mesin ini toh hahaha...haduh alamat satu jam deh nih berdiri di mesin yang baru begini hahaha..tapi saya lirik menunya... fiuhh ada englishnya, iie daijyoubu desu, jibun de yarimasu, arigatou gozaimasu" gak apa apa kok, aku bisa sendiri, makasihh...jawab saya ke mbak bioskop yang baik hati itu. 

Haduh sejak kapan ini beli tiket bisokop pakai mesin? pelan-pelan saya coba pencet pencet touch screennya, milih film, lalu tempat duduk dan terakhir pembayaran. Sreett sreett sreett keluar deh 1 tiket dewasa dan 2 tiket anak-anak. Beres, tinggal nunggu masuk theatre nya. 

Nambah lagi deh mesin self service di Jepang, mungkin biar cepet kali ya, hemat tenaga manusia juga. Tapi kok ya masih enakan beli tiket yang model ngomong sama mbak mbaknya sih daripada cuma mencet mencet monitor ya...hahahaha dasar wong ndesoo 

Kasir supermarket model self service (Dokumentasi pribadi)
Kasir supermarket model self service (Dokumentasi pribadi)
Kegiatan-kegiatan melayani sendiri memang sudah lama jadi pemandangan sehari-hari di sini. Pergi ke supermarket, mengisi bensin, vending machine, coin laundry banyak bertebaran di jalan-jalan. Perhitungan tenaga manusia lebih mahal dibandingan dengan pengoperasian mesin/robot. Katanya, awalnya saja pembelian mesin otomatis itu harganya mahal tapi selebihnya, bisa tertutup dengan biaya hasil operasi mesin yang kecepatan dan ketepatan bisa jauh lebih besar dari kemampuan tenaga manusia. walahh..

Tenaga kerja manusia di Jepang memang diperhitungkan dengan cermat. Bukan hanya mereka yang kerja di sebuah departemen dan institusi saja loh, untuk pegawai yang part time juga sudah ada ketentuan dasar perihal perhitungan upah yang harus dibayarkan per jamnya. Tidak ada tuh rahasia antara kita.. ciyeeee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun