Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Naritaya, Warung Ramen Halal nan Lezat di Tokyo

24 Maret 2016   20:40 Diperbarui: 25 Maret 2016   16:05 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Naritaya, Warung Ramen Halal Nan Lezat. sumber: dokpri"][/caption]Seorang sahabat Indonesia yang pernah berlibur ke Jepang dulu pernah cerita kalau liburan ke Jepangnya itu berkesan banget, suka dengan kebersihan, keteraturan, fasilitas umum dan keramahan orang-orangnya. Namun, ada satu hal saja yang masih kurang, yaitu Restoran atau warung makan berlabel halal.

Ya, Jepang adalah negara yang penduduknya kebanyakan memeluk agama Budha dan Shinto. Tapi walau begitu, Jepang menurut saya masih termasuk negara yang tidak rasis terhadap agama Islam atau kaum muslim yang tinggal disini. 

Imej Islam memang sangat buruk sekali di Jepang karena di TV apabila terjadi teror selalu saja kata ISLAM dengan huruf katakana akan ditulis dengan huruf besar dan jelas sekali hiks..Tapi tenang aja, walau gencar pemberitaan tentang teror di seluruh dunia yang dikaitkan dengan umat muslim, saya dan keluarga serta teman-teman muslim yang tinggal disini tidak pernah mendapatkan perlakuan yang buruk dari masyarakat lokal.

Balik lagi cerita tentang sahabat saya yang komplen tentang jarangnya makanan halal waktu berlibur ke jepang itu ya, cerita ini walau sudah beberapa tahun yang lalu tapi kalau inget cerita dia itu kayanya mulut suka cengar cengir sendiri, sampe anak-anak saya pada ketakutan tadi saat makan malam, "Ma doushitano? Nande waratteruno?..Napa sih ma? cengar cengir sendiri?" haha lah saya aja gak sadar ini senyam senyum..wong edan hahaa..

Sebut saja sahabat saya ini namanya Boya. Boya ini anti banget sama ikan mentah, itu berarti gak mungkin dia nyentuh sushi selama di sini. Walhasil makanannya selama liburan kalo nggak udon, soba ya tempura, pokoke makanan-makanan yang sudah jelas rasa dan penampakannya!

Karena selama 10 hari makanannya ya kalo gak udon ya ebifury, tempura segala macem, pas balik liburan dari Jepang itu katanya sampe hoeekk hoekk dia kalo lihat gorengan depan mata, eneg bin blenger katanyaa..hahahahaa..stress banget kayanya kalo sudah ngomongin makanan, selalu deg-degan kalo masuk warung makan, bingung nanya mbak restorannya juga gimana ngasih tahu kalau dia dan keluarganya itu gak makan babi.

Naahhh..ceritalah dia gimana puyengnya dia dan suaminya saat masuk restoran dan pengen kasih tahu kalau makanan yang tersaji di menu itu ada babinya apa nggak. Nanya dalam bahasa Inggris sama pelayannya dijawab pakek bahasa Jepang, lah ya jaka sembung bawa golok. Akhirnya dasar error temen saya ini sekonyong konyong suami istri gemblung ini meragain gaya muka babi sambil monyongin mulut terus ngeluarin suara ngrook ngroook ngrook.. 

Gak lupa gaya tangannya juga sambil peragain ngais ngais tanah, terus buru-buru mereka menyilangkan tangannya, itu semua pesan kalau MEREKA TIDAK MAKAN BABI! Tapiiiii yee duileehh meneketehee kalik itu pelayan restoran Jepunnnya yak...yang ada ikutan kejet kejet juga itu mbak restonya ngartiin bahasa sandi customernya, mungkin dalem pikirannya...apes banget gue yak hari ini ketemu turis edaaann hahahahaha...lah saya aja yang dengernya langsung ngakak guling-guling sambil ngataiinn wong gemblung edaaann..dasaaarrrr...

Terus gak tahu deh itu akhir ceritanya gimana, akhirnya mbak restonya ngerti apa temen saya diusir dengan hormaatt hahahahaa...

Gara-gara ituuu saya jadi termotivasi untuk selalu cerita tentang restoran halal yang sekarang mulai ada dimana mana, khususnya untuk di daerah Tokyo yang saya pernah kunjungi. Sekalian buat temen-temen muslim yang ingin berlibur ke Jepang, tenang aja ya Jepang sekarang sudah sangat ramah sekali kepada kaum muslim, jadi ndak perlu pakek bahasa shinchan atau niruin muka dan suara babi untuk kasih jelasin ke mbak restonya hahahaa...karena sekarang sudah ada restoran-restoran dengan label halal dimana mana.

[caption caption="Gerbang menuju warung Naritaya di Asakusa. sumber: dokpri"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun