[caption id="attachment_322862" align="aligncenter" width="300" caption="Miso Nikomi Udon, slurups! (Dokpri)"][/caption]
Ketika liburan Golden Week kemarin, saya dan keluarga menyempatkan untuk singgah ke salah satu kota terbesar di Jepang selain Tokyo dan Osaka, yaitu NAGOYA.
Sayangnya kami tidak sempat melihat Nagoya ketika masih terang, hanya bisa menikmati keindahan Kota Nagoya di malam hari. Walau begitu, kami masih sempat untuk blusukan mencari makanan yang sangat terkenal di Nagoya, ya ingin banget mencicipi makanan khas Nagoya.
Berwisata selain untuk melihat keindahan alam dan keunikan bangunan yang ada pada suatu daerah, tentu saja gak ketinggalan urusan kuliner pun sangat penting bagi saya. Perjalanan kok kayanya kurang sreg dan pas kalau kita tidak mencicipi makanan khas daerah yang kita kunjungi. Setidaknya, cicipi dulu rasanya, kalau memang tidak suka ya kita bisa pass atau lewat, yahh syukur-syukur kalau ternyata rasanya pas di lidah, jadi mumpung masih di tempatnya, puas-puasin nambah sebakul pun gak ada yang larang kok ;)
Di Indonesia kalau saya dolan ke Jogja, malemnya saya pasti sempatkan lesehan makan gudeg di jalan Malioboro. Lalu pulang ke Jakarta gak lupa bawa oleh-oleh bakpia Pathuk, gak usah ngomong pun kalo lihat kotak bakpia orang-orang juga tahu kita habis pergi darimana. Terus wisata ke Bandung, rugi banget kalau gak cicipin siomay atau batagor di sana, dan ketika pulang ke rumah? Jangan lupa beli Peuyeum ya! hehehe
Begitupun ketika saya plesiran ke suatu daerah di Jepang. Berwisata melewati berbagai kota, terkadang suka penasaran dengan makanan khas di daerah yang kami singgahi. Kali ini kami sempat untuk singgah di kota Nagoya. Tentu saja gak mau rugi, saya pun kitik kitik suami untuk mampir sebentar ke warung makan karena ingin banget mencicipi makanan khas Nagoya yang sering sekali diberitakan di TV.
Akhirnya kamipun mampir ke Nagoya Eki, stasiun kereta api Nagoya, yang terkenal dengan pusat berbelanjaan yang luas dan megah yang letaknya di bawah tanah! Wow keren loh! Setelah parkir mobil, suami sudah pasang kacamata kuda ke saya, karena yakin banget sebelum sampai restoran pasti saya sudah ngacir sana sini jelalatan lihat toko-toko baju dan sepatu yang sepertinya kok toko-tokonya sangat terang bercahaya, memanggil manggil untuk dikunjungi hehehehe
Melihat mama nya galau ingin mampir toko baju bukannya mau makan, buru-buru si bungsu berteriak, “Onaka suitaaa!!” (laparr!!), oups!! bikin saya terhenyak dalam lamunan dan segera jalan `lurus` on the way to the right place! Hahaha
Syukurnya atas rekomendasi suami yang pernah beberapa kali makan di sini membuat kami tidak usah bersusah payah browsing sana sini mencari warung makan untuk menyantap makanan khas Nagoya yang terkenal lezat itu.
Miso Nikomi Udon, adalah Udon yang kuahnya bukan dari air dashi yang berwana bening, tapi special hanya di Nagoya yang memang terkenal dengan masakan misonya, Udon ini kuahnya adalah air campuran miso yang sangat kental. Rasanya? Bagi penyuka rasa masakan yang medok, saya yakin pasti suka deh dengan Miso Nikomi Udon.
Warung Udon Kuah Miso (dokpri)
Warung yang kami singgahi kayanya memang cukup terkenal, terbukti panjangnya antrian pengunjung yang mengharuskan kami harus bersabar sekitar 30 menit! Tapi ya sudahlah karena akhirnya pengorbanan kami untuk antri itu pun terbayar ketika mulai mencicipi Miso Nikomi Udon ini.
Untuk harga perporsinya, dengan menu standar tertulis 1200yen, kalau dengan tambahan isi yang macem2 sekitar 2000-an yen/porsi, lumayan mahal juga, karena belum termasuk nasi putih. Padahal kalo beli udon biasa, 500 yen juga sudah mewah banget tuh hehehe gak papa deh sekali-kali :D
Suasana dalam rest Udon yang mirip warung bakso hihi (dokpri)
Ketika sudah masuk restoran dan duduk, kami langsung disuguhi salad bawang Bombay campur alpukat, heran deh bawang Bombay kok rasanya bisa manis! Asli enak! Makannya dengan di campur soyu (kecap asin) kalau gak malu ingin rasanya okawari (nambah) haha.