[caption caption="Belajar bahasa indonesia"][/caption]Ini adalah salah satu pengalaman hidup yang sampai sekarang saya masih gak percaya.
Ngajar bahasa Indonesia untuk orang Jepang? Haah... gila apa saya ini ya. Wong tiap hari aja pake bahasa preman kok yao berani-beranian ngajar bahasa Indonesia, untuk orang Jepang lagi! Nggilani. Itu kan berarti saya musti pakai dua bahasa saat mengajar, bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, ohh tidakkk... kutak sanggup... tatuutt...!
"Daijyoubu dayo, gak papa, kamu coba dulu...kalau kira-kira masih belum mampu ya tidak apa-apa, temen saya yang mau belajar bahasa Indonesia ini adalah sahabat-sahabat saya, namanya bapak dan ibu Yokosuka, anak perempuan mereka menikah dengan pria Indonesia, dan mereka ingin sekali bisa sedikit percakapan Indonesia agar bisa berkomunikasi dengan besannya.Tolong yaa... sekalian kamu kan bisa melancarkan bahasa Jepang juga, ayuk coba ya..!" bujuk guru bahasa Jepang saya, sensei Kato.Â
Lalu malamnya saya diskusi sama suami, gak pakai ba bi bu lagi suami langsung, Yatte mitara.. anata ni mo benkyou ni naru yo! coba aja...kamu juga bisa belajar loh..!Â
Hmm... dan percakapan itu tak terasa sudah 3 tahun berlalu sudah...
Saya bukan orang pintar, tidak pernah sekolah guru, belum pernah mengajar, jarang memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bahasa Jepang masih amburadul, orangnya tidak serius, pemalas, pelupa. Nah, kekurangan-kekurangan itu yang membuat saya maju-mundur tidak langsung menerima tawaran sensei bahasa Jepang saya saat itu. Namun, support keluarga untuk mencoba sesuatu yang baru itulah yang akhirnya meruntuhkan semua kegalauan saya untuk menjadi seorang guru privat bahasa Indonesia di Jepang.
Mengajar untuk orang Jepang adalah hal yang sangat luar biasa bagi saya, untuk orang yang masih belepotan bahasa Jepang dan yang sama sekali tidak pernah bermimpi untuk menjadi pengajar. Saya inget dulu waktu pertama kali bertemu dengan bapak dan ibu Yokosuka yang meminta tolong untuk diajari bahasa Indonesia. Mereka mau menerima dengan legowo semua kekurangan saya yang tak punya latar belakang pendidikan guru. Sampe nitikin airmata, karena tak menyangka. Mendapat bayaran dari hasil jerih payah dan keringat sendiri. Ditambah setelah tahu keinginan sederhana mereka untuk belajar bahasa Indonesia itu adalah ingin segera bisa berkomunikasi dengan keluarga besan Indonesianya itu. HIkss... terharu.
Saya jadi ingat kejadian dulu saat orang tua suami datang pertama kali ke Indonesia menemui keluarga saya di Indoensia. Tidak bisanya komunikasi dua arah antara mereka, akhirnya semua hanya didominasi dengan senyuman, pelukan, dan jabat tangan saja. Mengingat kejadian itu, makin kuat sajalah hati ini untuk membantu walau hanya sedikit kemampuan yang ada agar orang tua Jepang ini bisa untuk berkomunikasi, yah minimal menyapa keluarga besan Indonesianya.
Mengajar privat bahasa Jepang untuk orang Jepang ternyata banyak dilakukan oleh teman-teman Indonesia di sini. Tentu saja kebanyakan mereka yang memang sudah fasih bahasa Jepang dan bahkan yang dulunya pernah sekolah di Jepang. Ada situs khusus bernama Hallo Sensei di mana situs itu kita bisa mendaftar menjadi guru berbagai bahasa. Selain itu, bisa juga kita yang berniat belajar bahasa mencari guru bahasa di situs itu.
Tapi lucunya, justru saya mendapat pengalaman menjadi guru privat bukan melalui internet atau situs khusus itu, tapi melalui guru bahasa Jepang saya, Sensei Kato. Berdasar pengalaman sendiri dan dengar cerita dari teman, untuk memulai proses belajar privat itu biasanya dimulai dengan berbagai tahap dan kesepakatan, yaitu sebagai berikut:
Taiken Lesson