Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kalau Nulis Jangan Jaim

4 November 2014   06:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:44 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir tengah malam sambil menyiapkan bahan ngajar buat besok pagi, saya ngintip ngintip dikit Kompasiana karena sudah beberapa hari gak absen kok yao ada rasa kangen dan sedikit gundah kalau kalau ada tulisan yang ciamik yang terlewatkan hehe

Langsung ngeklik dashboard, wow banyak tulisan baru, ada mbak gita dengan artikel cara bikin minyak pijat sendiri, mbak biyanca dengan artikelnya tentang kasus 2 wni di HK yag dibunuh, mas Jamil yang 12 jam berkendara demi acara nangkring K dan lain sebagainya. Wah PR baca numpuk nih, sayangnya gak bisa di scroll down ya halamannya, jadi kalau sudah baca beberapa artikel temen di dashboard langsung balik blusukan di halaman muka.

Sebenernya tanggal 17 october 2014, pas satu tahun main di taman Kompasiana yang penuh `bunga warna warni` ini. Mau nulis tentang ultah satu tahunnya, lah kok bablas angine kelupaan hehe yowes bahas dikit deh ditulisan ini sekarang sambil mata kriyep kriyep 5 watt wkwk

Nulis dan baca tulisan di Kompasiana sudah seperti kena candu yang memabukkan. Awal kenalnya padahal secara gak sengaja, saat itu saya membaca artikel tentang Jepang dimana penulis itu tidak ingin meninggalkan Jepang karena (hanya) sebuah bencana saja! Menurut saya tulisan yang apik dan inspiratif, seorang warga asing yang hidup menumpang di luar negeri tapi saat bencana melanda warga asing itu tidak ingin kabur ke negara asalnya, tapi justru ia merasa sudah menjadi satu rasa, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Tulisan yang berisi curahan hati, tidak terlalu wah dan tidak terlalu mellow. Saking sukanya, saya pengen kasih komentar, ladalah ndak bisa, greget! Selain ingin menyapa di kolom komentar, kok ya penasaran ingin baca lebih banyak lagi tulisannya, lalu saya lihat linknya, oh dia nulis di Kompasiana toh, apa sih K itu? Coba daftar dan jadilah seorang kompasianer sampai saat ini, dan betah.

Awal gabung bingung juga mau nulis apa, dolan sana sini, nemu artikel-artikel yang bagus dan berisi kisah yang sangat inspiratif. Salah satunya dari seorang penulis dengan akun bernama Syasya. Suka deh cara bertuturnya, suka ngambil sudut pandang dari seorang ibu, mungkin karena saya juga ibu-ibu jadinya suka sehati kalau baca artikelnya. Dan kamipun berteman dan bersahabat saling menyapa selain lewat tulisan sampai sekarang.

Gak terasa satu tahun. Banyak temen ngekek bareng dan beberapa temen muceng (muka kenceng) kalau sudah saling menyapa dikolom komentar, seru heboh dan suka lupa waktu jadinya, gawat! Hehe Artikel di Kompasiana macem-macem kayak gado-gado, enaknya saya jadi kayak melihat dan membaca bundelan satu majalah tebal yang berisi beberapa bacaan seperti : gatra, tabloid nova, gadis, hai, trubus, kompas, poskota kolom nah ini dia-nya kadang suka ada loh wkwk, bahkan bobo, pokoknya cem macem ublek ublek semua jadi satu majalah, yang bernama Kompasiana. Kalau saya ibaratkan seperti pada alinea diatas adalah Kompasiana sebagai sebuah Taman dengan bunga warna warni yang berupa tulisan-tulisannya itu

Serunya, kadang satu topik ada beberapa penulis yang membahasnya yang tentu saja dengan sudut pandang dan gaya bahasanya masing-masing. Ini yang justru menurut saya paling menarik. Berbicara tentang gaya bahasa dan gaya tulisan, ada seorang penulis yang saya suka gayanya.

Kompasianer Ifani.

Sebelum saya kenal dekat dan pernah bertemu di Bali pun, kok ya sangat klik dengan gaya ngocol dan ketawa tiwi ala mbak Ifani ini lewat tulisannya. Entah kenapa saya suka tunggu tulisannya. Ya tulisan politik atau hiburan yang selalu diulasnya dengan gayanya yang santai dan kocak, khas ibu-ibu yang merepet apalagi kalau lagi esmosi jiwa. Tapi jujur saja itu point yang saya suka sekali dari tulisan beliau ini.

Satu tahun memang masih belum cukup waktunya untuk lebih mengenal sahabat-sahabat semua yang ada di K beserta gaya nulisnya masing-masing. Tapi sedikit saya jadi tahu kalau bentuk tulisan apa yang saya sangat minati sekarang untuk jadi bacaan dikala senggang. Ya, artikel-artikel dengan gaya menulis yang tidak jaim!

Maksudnya apa menulis yang tidak jaim? Saya suka membaca tulisan teman-teman yang sedang emosi. Tulisan yang penulisnya sedang marah, bahagia, seneng, girang, sedih, bingung, gregetan, mangkel dan lain sebagainya. Kenapa ya? Kok ya sepertinya ada roh dan jiwa tulisannya itu. Dan seakan saya membaca tulisan dimana penulisnya pun ada didepan mata, duduk saling berhadapan. Ya, tulisan-tulisan yang bisa membuat saya ikutan tersenyum atau ketawa bahkan malah bisa jadi ngembeng air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun