Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Awas Jangan Sembarang Negur Anak di Jepang!

4 Desember 2015   00:11 Diperbarui: 5 Desember 2015   09:32 6046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepang sudah memasuki musim dingin. Walau dinginnya masih suam suam kuku hihi tapi buat saya orang tropis penampakan sudah kaya ulet keket, buntelan jaket berlapis-lapis.

Beberapa hari yang lalu dinginnya gak keru keruan, dibawah 10 derajat! Bagi yang biasa dingin mungkin sudah biasa dan kalem kalem saja, tapi saya si emak rempong, sibuk ingetin anak-anak sebelum berangkat sekolah untuk memakai jaket topi bulu biar gak pada masuk angin. Tidak lupa saya bawakan juga mereka neck warmer dan syal untuk mereka pakai. Tapi..

"Ma, kata bu guru gak boleh pakai neck warmer dan syal, bahaya!" hampir kejungkel saya mendengar ucapan si sulung. Lho kok aneh sih, kenapa emangnya..??

Pulang sekolah saya selidiki lagi alasan kenapa benda penghangat badan ini tidak dianjurkan untuk dikenakan oleh anak-anak muridnya.

Hmmm..ternyata!

Ya, katanya demi keselamatan dan keamanan si anak, topi jenis kupluk, syal dan neck warmer dianjurkan untuk tidak dikenakan saat berangkat sekolah.

Cukup penasaran juga saya, karena tidak ada surat resmi dari sekolah mereka, akhirnya saya tanya dengan teman-teman disini. Ternyata diduga karena semakin meningkatnya tindakan kriminal yang menimpa anak-anak saat berangkat dan pulang sekolah, mungkin baru selepas ucapan saja para guru-guru ini menganjurkan anak-anak muridnya untuk tidak memakainya saat mereka pergi ke sekolah, karena bisa ditarik dengan paksa sehingga menjerat leher mereka.

Anak SD Berangkat Sekolah Sendiri!

Sejak kelas satu anak-anak SD di Jepang berangkat dan pulang sekolah tanpa diantar oleh orang tuanya. Karena biasanya sekolah mereka tidak begitu jauh dari rumahnya. Sekolah anak-anak saya hanya memakan waktu kurang lebih 15-20 menit dari rumah. Sebenernya sih ada loh jalan pintas dengan jarak yang cukup dekat hanya 5 menit!! Tapi jalan itu berupa terowongan yang sempit dan jauh dari keramaian. Anak-anak tidak boleh menggunakan jalan itu, bahaya karena sempitnya dan bahaya karena sepi orang lalu lalang sehingga kalau ada sesuatu yang menimpa anak-anak itu akan sulit untuk diketahui dengan cepat.

Lho memang Jepang sudah gak aman lagi?

Jangan kaget, walau bisa dikatakan Jepang masih terkendali keamanannya, tapi kita harus tetap waspada akan bahaya yang selalu mengintai! Apalagi kalau sudah berhubungan dengan anak-anak. Kejahatan yang sering saya dengar melaui berita-berita dari informasi sekolah ini saya dapatkan melalui telepon genggam, yaitu informasi yang terkoneksi antara sekolah dan aparat kepolisian. Jadi kami para ibu bisa cepat mengetahui kalau ada kasus atau tindakan kejahatan yang menimpa anak-anak sekolah di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun