Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Jitu Atasi Stress Urus Anak di Jepang

13 Januari 2024   10:11 Diperbarui: 17 Januari 2024   10:47 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya ikut International exchange party di kota tempat tinggal/dokpri

Jepang sekarang sudah masuk musim dingin. Januari dan Februari termasuk yang dinginnya poll. Bangun tidur saya mulai nyalakan kotatsu, meja penghangat yang ditutupi selimut tebal, jadi sambil minum kopi, kaki diselunjurkan masuk ke kotatsu. Ahhh...atatakai...hangatt..

Hari sabtu saatnya untuk leyeh-leyeh di rumah. Si sulung baru saja berangkat sekolah. Si bungsu sibuk belajar di kamar karena harus mempersiapkan ujian masuk SMA minggu depan. 

Saya dan suami seperti biasa minum kopi sambil lihat berita pagi di TV. Topik kali ini yang kita obrolkan adalah ibu-ibu Jepang dalam memanfaatkan waktunya saat anak-anak pergi sekolah. Seperti biasa pikiran saya pun langsung melalang buana ingat pada masa 17 tahun lalu saat mengurus para bocil di Jepang. 

Saya masih inget deh gimana ya stressnya mengurus anak sendiri di rumah. Si sulung masih bayi, saya tidak bisa bahasa Jepang dan kami harus pindah ke negeri sakura ini. Tidak lama kemudian si bungsu pun lahir, jadi kebayang ada 2 bayi di rumah, bersamaan kami pindah dari pondok indah mertua ke rumah baru. 

Semua saya urus sendiri, urus anak, masak, bersihkan rumah, belanja ke supermarket, bawa anak ke RS saat sakit, dan sebagainya. Terkadang badan lelah pun tidak terasa, karena ya memang tidak ada waktu untuk mikir diri sendiri. 

Ditambah belum punya teman, tidak bisa bahasa Jepang dan tidak bisa menyetir mobil. Masih teringat sih gimana saat itu merasa kesepian, sedih, capek lahir dan batin, kangen keluarga, ingin mudik, ingin kerja dan perasaan lain yang campur aduk. Untungnya suami cukup membantu pekerjaan rumah, seperti sabtu minggu membawa main anak-anak ke Taman jadi saya bisa istirahat di rumah atau belanja ke mall, mencuci piring setelah makan  malam, mencuci baju sebelum tidur jadi saat pagi hari sudah kering dan saya hanya melipatinya saja, alhamdulillah banget loh di Jepang tidak ada budaya menggosok baju, mak oshin bisa pingsan kayanya kalau harus gosok baju juga ha ha ha...

Waktu orang tua saya main ke Jepang, mereka tidak sangka saya bisa sesibuk ini. Kata ibu saya, dari bangun pagi sampai malam kok badan tidak berhenti bergerak. Sampai anak-anak tidur pun saya masih kerja membereskan mainan dan membersihkan lantai. Dan pernah ibu saya melihat saya ketiduran di sofa sambil memegang batang vacum cleaner ha ha ha kayanya mak oshin sudah ngantuk berat! 

Kalau ditanya sama teman-teman apa sih yang terberat tinggal di Jepang? kalau untuk saya pribadi ya ketika saya harus berjuang mengurus anak dan rumah saat anak masih kecil seorang diri. Makanya saya sangat berterima kasih dengan suami tercinta, karena dia tahu betul gimana lelahnya saya sebagai seorang istri dan ibu untuk dua anak yang masih bayi. 

Terus gimana saya bisa menurunkan kadar stress saat itu. Saat itu saya berfikir cara ampuh dan ternyata justru bisa mempermudah hidup saya,yaitu adalah BELAJAR. Waduhhh jangan bergidik dulu yaaa, karena saya bukan tipe yang kutu buku kok. Saya ceritakan ya pengalaman dulu kenapa saya pengen banget belajar dalam mengatasi stress saat itu. 

BELAJAR BAHASA JEPANG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun