Bangun tidur lihat cuaca kok cerah, akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke pasar ikan terkenal di daerah Ibaraki. Dari kapan hari pingin pergi ke pasar ikan ini tapi sayangnya cuaca kalau nggak mendung  ya hujan, jadinya deh tertunda melulu.Â
Gak kebayang soalnya pergi ke daerah pelabuhan saat hujan atau udaranya mellow gitu, wong cuaca cerah aja di bawah 10 derajat gimana kalau mendung....bisa keriput nih jari-jari tangan kaki hahahaha!Â
Perjalanan dengan menggunakan mobil dari rumah kami memakan waktu 1.5 jam. Syukurnya lancar jaya, gak macet.Â
Sampai di daerah sana, seperti biasa untuk masuk parkiran antri panjang, tapi tetap jalan mobilnya jadi kami memutuskan untuk sabar aja diantrian dan parkir mobil yang dekat dengan pasar ikannya.Â
Soalnya biasanya nih, karena tempat parkir selalu penuh dan kami orangnya gak sabar kadang kita cari parkiran di pinggir jalan karena tiap weekend bebas parkir di pinggir jalan tapi di area yang ditunjuk.Â
Ternyata gak lama kita mulai bisa masuk parkir, dan lokasinya tepat di depan pasarnya! Kayanya baru kali ini nih parkir di tempat yang semestinya hahaha! Biaya parkirnya muraaah bgt loh 100 yen per jam! Setelah parkir kita pun menuju pasarnya.Â
Pasar ikan Nakaminato ini letaknya di Prefektur Ibaraki, di kota Hitachinaka. Bagi pecinta Seafood, waduh panik dan pasti kalap deh. Kenapa? Karena selain tempat jualan ikan, banyak juga restoran seafoodnya. Mau sushi, sashimi atau kaisendon, semua ada. Dan pastinya ikan-ikannya juga freshhh karena diambil dari pelabuhan nakaminato yang ada di dekat sana.Â
Sebelum saya mulai blusukan ke pasar ikan, suami sudah megang-megang perut, tanda minta "isi bensin" karena tahu banget dia kalau istrinya sudah masuk pasar itu bisa berjam-jam dan gak mungkin peka ada yang kelaperan di sebelahnya hahahah!!Â
Akhirnya kami pun pilih restoran yang dulu bikin kita penasaran karena antriannya selaluuu panjang nguler, dan kali ini aneh tapi nyata cuma kita aja yang antri, tapi memang sih kalau dibandingkan dengan tahun-tahun lalu kok beda banget, gak begitu desek-desekan saat kita masuk pasar, dan antrian tiap restoran juga biasa aja, mungkin efek dari koronces kali ya, jadi begini.Â