Saat lagi kumpul keluarga, tiba-tiba anak-anak pada ngakak berdua saat mereka sedang buka-buka album foto mereka kecil. Mamaaa.. kepala aku diapain? kata mas Hiro, sambil nunjuk-nunjuk foto adiknya juga, kepala Anisa juga gunduul wahahahahaha!
Kok kepala kita dibotakin sih mah? memangnya ada artinya?
Saya jadi ikutan ngekek pas disodorin foto-foto mereka saat kepalanya plontos licin. Ohh inii adalah tradisi Indonesia karena tercantum dalam aturan agama dan budaya juga.Â
Acara cukur rambut bayi ini mempunyai makna untuk membersihkan segala hal-hal yang berbau negatif dan juga untuk kesehatan, agar kepala si bayi bersih dari kotoran-kotoran lemak yang menempel di rambut saat masih dalam rahim ibu. Tapi selain potong rambut ada juga loh tradisi lainnya misalnya, akikah, puputan, dan masih banyak lagi.
Kayak di daerah Kansai aja, nah kemarin kamu nonton TV acara Kenmin Show kan? Nah ya itu sama, kadang setiap daerah itu beda-beda.
Mama juga baru tahu loh, kalau di Kyoto, Osaka dan daerah kansai itu anak baru lahir akan di bawa ke Kuil untuk didoakan, dan uniknya mereka akan menulis huruf kanji di jidat anak bayinya.Â
Ini maksudnya apa yah?
Ternyata tradisi itu dinamakan Omiyamairi atau Hatsumairi. Yaitu, membawa bayi yang baru lahir untuk pertama kalinya mengunjungi kuil.
Acara ini bermakna sebagai tanda terimakasih kepada Kamisama, Tuhan karena telah diberi keturunan dan dilancarkan persalinan, dan juga berharap agar bayinya diberikan kesehatan dan tumbuh dengan baik.
Zaman dahulu, dipercaya agar bayi bisa selamat dari hal-hal yang tidak baik dan terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk yang bisa menghambat perkembangan bayi maka di jidat bayi akan diberi tanda X (batsu) yang dipercaya sebagai penangkal aura negatif.Â