Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dihimbau Jadi Baik, Kenapa Dicaci Maki?

18 Januari 2019   11:31 Diperbarui: 18 Januari 2019   11:59 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara ngepel di sekolah Jepang saat jam istirahat

Alhamdulillah dulu saat pindah Jepang, saya pernah hidup bersama orang tua suami selama satu tahun, diajarkan segala macam budaya dan kebiasaan di sini yang bagi saya cukup aneh dan sangat susah dilakukan, khususnya dalam mengurus anak.  Ada satu hal yang hingga kini masih membekas petuah dari mertua Jepang saya, katanya didik anak menjad mandiri itu penting agar setelah besar mereka tidak menjadi sosok yang merepotkan orang. 

Budaya makan sendiri saat anak-anak mulai bisa duduk dan nyomot makanan saya terapkan ke anak-anak saya. Saya gulung nasi menjadi bentuk bola bola kecil, lauknya saya potong kecil-kecil, piring gelas mangkok tray semua saya pilih dari plastik agar kalau jatuh tidak pecah, dan yang terutama mereka harus duduk di kursi saat makan. 

Awalnya yua ampun rumah kayak kapal pecah, tumpah sana sini, belepotan, lengket, berminyak, bajunya juga kotor, rambut, tangan, muka haduhhhh pingin jerit rasanya kalau sudah waktunya dua anak ini makan bersama. Tapi seiriing waktu mereka menjadi terbiasa, makan sesuai waktu, makan selalu duduk, sehabis makan dibereskan, piring di taruh di dapur, ngelap meja makan, bahkan kalau lihat mamanya tepar dan cucian setinggi gunung fuji, si bungsu akan langsung menyingsingkan lengan untuk membantu mencuci piring. 

Melihat ini semua saya merasa terbantu sekali dengan budaya Jepang dalam mengurus anak, merasa berterima kasih kalau di sini tidak ada maid, sehingga bisa membuat anak-anak jadi terdidik untuk melakukan apa-apanya sendiri, bahkan kalau mereka mudikpun mereka akan risih kalau makan tidak di meja makan, apalagi disuapi ya :D

3. Dianggap aneh membereskan sepatu dan sandal berserakan.

Nah, ini nih kebiasaan anak-anak saat mudik ke rumah eyangnya di Indonesia. Duluu waktu mereka masih TK, hobi banget beresin sepatu dan sandal berserakan pas mudik. Saya juga heran ini anak-anak kenapa suka banget beresin sepatu sendal ya? Ngeberesin jadi berjejer teratur, sudah gitu posisi sepatu yang menghadap ke depan, jadi kalau kita mau pakai tinggal masukkan kaki saja tanpa perlu balikkkan sepatu.

 Hebbohnya kalau banyak tamu di rumah eyang yang datang tamu akan banyak karena kita saling melepas kangen, nah ini anak-anak akan bolak balik keluar masuk untuk hanya beresin sepatu tamu yang gak beraturan! Padahal saya sudahbilang, tidak apa-apa nak daijyoubu dayo. Tapi mereka kayanya geregetan lihat sepatusendal yang  amburadul berantakan acak adul begitu hhahaha...Sampe akhirnya mereka yangjadi puusat perhatian karena tingkah lakunya yang super aneh begitu. Kok bisa begitu gemes ya sama sepatu berantakan? 

Ternyata dari TK nol kecil hingga SD sekarang ini,  budaya bereskan sepatu untuk di taruh dengan rapih memang diajaran di sekolah! Bahkan ada tempat khusus sepatu di depan pintu masuk sekolah. Dari kecil semua barang-barang miliknya di beri nama, mereka melepas sepatu dengan rapi danteratur serta menyimpannya dengan benar di tempatnya masing-masing. Pantesan aja jadi habit, evenmereka pergi ke negara manapun saya yakin kebiasaan ini gak mungkin lupa dan hilang.

Sepatu di taruh rapi di rak sekolah
Sepatu di taruh rapi di rak sekolah
Payung di beri nama, dan di taruh rapi sesuai kelas
Payung di beri nama, dan di taruh rapi sesuai kelas
4. Menaruh troli dan keranjang belanja pada tempatnya. 

Nah ini mah emang sudah kebangetan banget. Pernah saat mudik kami bertigabelanja di sebuah supermarket besar. Cari parkir di mall itu kan ampun ampundeh setengah mati apalagi saat akhir pekan. Syukurnya deket pintu masuk ada mobil yang pas mau keluar, asiikk lucky!  Buru-buru saya mundurkan mobil untuk parkir, tapi kaget banget saat saya lihat belakang, ada troli belanja dan keranjangnya ngejogrogg masuk di lahan parkir! 

Hadeh ini yang belanja napah kagak beresin dulu yak keranjangnya!!! Grgghh akhirnya saya turun dulu buat dorong troli dan keranjangnya. Kok gak diberesin sih mah?  Anak-anak juga geregetan lihatnya. Tapi duluu waktu mereka kecil ya pada bawel, kalau sekarang sudah gede sudah padamengerti kalau setiap negara punya kisah daan keunikan sendiri :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun