Saya pernah mendapat tawaran dari seorang sahabat untuk menjadi pemandu study tour pegawai pemerintahan dari Indonesia. Tapi karena saya belum pernah dan tidak PD dengan kemampuan menjadi seorang guide karena berbagai alasan, saya pun meminta maaf karena belum bisa membantunya.Â
Alasan utama sebenarnya karena saya bukanlah tipe penyabar.Â
Suami saya heran kenapa saya tak mengambil kesempatan itu, kan bisa jadi pengalaman yang berharga nantinya. Saya cuma cengar-cengir karena malu juga untuk buka kartu nyeritain gimana kelakuan sebagian pejabat Indonesia yang nyeleneh kalau sedang business trip ke luar negeri. Entarr Pa saya ceritain ya... hihi
Dan sudah bisa diduga, apa yang saya takutkan bener-bener terjadi, OMG! Saya pikir Jokowi yang selalu mengumandangkan Revolusi Mental untuk semua lapisan masyarakat agar bisa berubah menuju kehidupan yang lebih baik itu telah merevolusi mental para pejabat kita juga saat dinas ke luar negeri, ternyata... ya gitu dehhh! Gemeees!
Prosedur Tidak Jelas
Saya heran sama pegawai-pegawai pemerintahan yang pergi ke luar negeri (yang katanya) untuk studi banding. Itu bener-bener gak sih mereka melakukan studi banding? Ada gak sih program mereka harus ke mana dan melakukan apa, dan sudah konfirmasi dengan pihak yang akan dikunjungi, perangkat alat dan segala sesuatu sudah disiapkan dengan cermat dan tepat tanpa merepotkan pihak lain?Â
Apakah para pejabat ini mempersiapkan catatan, note, atau bahkan pertanyaan yang akan diajukan? Sudah membekali diri mereka dengan informasi tentang apa yang nanti mereka akan bandingkan di negara tujuan? Apakah para bapak-bapak kita juga sudah mempelajari masalah di negara kita sehingga nantinya saat diskusi bukan saja mereka hanya ngangguk-ngangguk ngantuk atau hanya sekedar berkomentar ohh ginii... ohh gituu....
Ya, persiapan materi yang harusnya dipikirkan dengan matang karena mereka ke luar negeri adalah untuk mengamati dan mencermati, belajar serta membandingkan apa yang dilihat dan dirasakan, informasi apa yang didapat untuk kemudian dibahas nanti sekembalinya ke Tanah Air.
Namun, sayangnya, saya masih mendengar kalau mereka kebanyakan tidak siap untuk study tour tapi sibuk dengan jalan-jalan tour-nya saja. Buang-buang uang rakyat!
Gaya Orang Besar!
Pegawai pemerintahan di Indonesia yang ke luar negeri itu kayak raja.