Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Awas Banyak Mata-mata di Kompasiana!

18 Februari 2016   08:30 Diperbarui: 19 Februari 2016   08:41 2627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eh terus apa hubungannya dengan judul diatas yang berupa warning kalau banyak spy di Kompasiana ini. Hmm.. buat saya pribadi yang bodoh dan banyak kekurangan ini, ada sesuatu yang bikin saya merasa bahagia. Sedikit kebahagiaan yang saya ingin bagi bersama sahabat-sahabat saya tercinta disini. Kebahagiaan yang tidak pernah saya duga. Kebahagiaan yang saya yakin banyak juga teman-teman pernah merasakan dan suatu saat pun akan merasakannya, amin.

Cerita lagi ya, lah ini emak-emak doyan banget merepet hahaha maap ya ketebelecenya memang kebanyakan, tapi saya pengen cerita nih, baca ya awas kalo pada mabur.. wkwkwkw..

Saya bergabung di K pda tanggal 17 October 2013, dulu asal muasal bergabung itu karena pernah mencari berita di google search dan info yang saya baca berasal dari kompasiana.com saya coba buka-buka lagi link kompasiana ini, oh ternyata penulisnya itu masyarakat yang melaporkan kejadian atau pengalaman-pengalaman pribadinya. Nah karena akun blog saya di multiply sudah di bredel tidak bisa gratis lagi hiks..dan akhirnya saya coba-coba bikin akun di kompasiana.

Sudah jadi nih warga resmi K, mulai deh merepet saya curhat tentang kehidupan sehari-hari yang ditemui disini. Yang kaget adalah saat dapet surat cinta dari mimin kompasiana kalau saya harus mengirimkan data diri untuk proses verifikasi. Koalah nama makanan macam apa lagi ini? Saat saya tanya ngademin, ternyata artikel yang berjudul IJIME(BULLY) di JEPANG itu masuk dalam freez edisi cetak di koran Kompas.

Idiihh kayak dapet undian 1 milyar, gak percaya, lah saya gak pernah ngajuin atau apa gitu, tapi ternyata itu adalah karena pilihan ngademin yak, hahaha geer bingits. Langsung norak saya telpon keluarga saya di jakarta semua, beli yah koran tanggal segini trus kirim fotonya ke imel, saya mau lihaatt gimana sih penampakan freez itu, dan sebelumnya FREEZ itu apaaa?? hahaha..

Kebahagiaan selanjutnya yang buat saya mlongo kaya sapi ompong adalah saat artikel pertama yang seliweran di halaman depan Kompasiana, fotonya gede banget plus ada nama saya kecil dibawah, artikel yang berjudul DIANGGAP TIDAK SOPAN TERHADAP KAISAR JEPANG masuk Headline di Kompasiana...lagi lagi norak deh saya. Panik, heboh sendiri, jingkrak-jingkrak sambil terus melototin layar leptop. Apaan lagi sih ini?? tapinya yang pasti seneng dong.

Akhirnya baru tahu deh tentang ini semua, Freez, Headline, Highlight, Trending Article, dan lain sebagainya, tapi itu dulu ya sekarang banyak yang dihapus berganti dengan yang baru. Lambat laun saya sudah mulai bisa beradaptasi, berkomunikasi dikolom komentar, saling support juga saling kritik yang membangun.

Tentunya banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat di Kompasiana, yang terupdate dan terkini, ini saya perlukan dan sangat saya butuhkan karena memang posisi yang jauh dari tanah air. Walau makin kesini akhirnya saya pake sistem menyaring berita juga karena banjirnya informasi yang datang, bukan tak mungkin ada juga berita yang menyesatkan.

Dan tahun ini akan memasuki tahun yang ketiga saya menulis di Kompasiana. Kebahagian berikut yang saya dapat dari menulis di Kompasiana adalah beberapa kali saya mendapat tawaran membuat buku tentang Jepang dari beberapa penerbit mayor dan indi. Namun, karena saya rasa timingnya belum pas membuat buku sendiri, akhirnya semua saya tolak secara halus.

Saya juga gak ngerti, setelah saya diskusi dengan suami, hanya satu yang suami tanya ke saya, “Kamu ini menulis untuk apa??” Pertanyaan itu yang membuat saya harus mencari jawaban yang tepat dan saya pun menunda untuk membuat sebuah buku. Karena saat itu jawaban yang ada dalam kepala saya adalah menulis untuk berbagi. Tidak ada keinginan apa-apa selain itu.

Tahun kemarin, 2015 ada seorang sahabat SMA yang menawarkan itu karena (mungkin) membaca artikel-artikel yang saya tulis dan share melalui media sosial, FB. Yang ternyata ia bekerja pada penerbit mayor G, yang mengontak dan menawarkan untuk membuat buku tentang Jepang, terserah mau konsepnya apa, diserahkan sepenuhnya pada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun