Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kondankai, Evaluasi Belajar Anak-anak SD di Jepang

30 Desember 2015   19:53 Diperbarui: 31 Desember 2015   00:21 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maju pesat! Anak-anak yang dulunya malas untuk menggerakkan tubuhnya bermain diluar seperti lompat tali, atau latihan lari kini mulai bersemangat setelah mengikuti acara Marathon.

(Acara Undokai, Sport day)

Ada dua acara olahraga akbar di sekolah Jepang, yaitu UNDOKAI (Sport day) dan Marathon Taikai (Pertandingan Maraton). Bagi yang suka olahraga pasti jadi acara yang ditunggu-tunggu karena bisa unjuk kebolehannnya jadi yang terdepan dan tercepat diantara kawan-kawannya. Misalnya saja meraih juara satu dua dan tiga serta saat pertandingan marathon, anak-anak akan dihitung kecepatan waktunya oleh para guru, beberapa anak-anak yang termasuk kategori paling cepat akan mendapat piagam penghargaan!

Untuk anak saya si bungsu cewek, lomba lari adalah hal yang paling gak disukanya, capeekkk maaa!! gitu selalu jawabannya kalau setiap ada latihan di sekolahnya. Tapi mau tak mau, suka tak suka wajib ikut serta. Karena tanpa kecuali semua anak wajib ikut serta acara olahraga itu, namun untuk anak dengan kondisi khusus, misalnya ada penyakit tertentu pastinya akan mendapat kelonggaran.

Menghadiri anak-anak saat acara olahraga ini, kadang suka trenyuh sendiri. Melihat ada yang jatuh dan tersandung namun segera bangkit dan berusaha melanjutkan lari membuat kami para orang tua yang melihat seakan ingin memberi suport berupa tenaga dalam ...wusshh..kepada mereka semua untuk ganbaru, semangat untuk lebih kuat lagi walau keadaan sepayah apapun.

Kegiatan olaharga yang diadakan di sekolah ini, bukanlah semata hanya ingin mencari siapa yang tercepat dan terhebat, tapi ada makna yang lebih dalam, yaitu kalau olahraga itu selain bisa membuat tubuh bergerak aktif dan menjadi sehat kuat  tapi juga bisa buat jiwa kita sehat. Dalam hal ini adalah kompetisi yang sehat, menggojlok  mental, bersikap sabar dan legowo saat menerima kekalahan, dsb.

4. Membahas tentang manner saat makan

Berbicara tentang adab saat makan untuk anak-anak Jepang? saya akan mengacungkan dua jempol. Dulu saya berfikir kalau manner tentang makan, misalnya harus duduk saat makan (tidak lari-lari), makan sendiri (tidak disuapin), berusaha menghabiskan makanan, sampai saat menggunakan sumpit dengan benar itu adalah full kerjaan orangtua di rumah. Ternyata selain orang tua peran guru disekolah juga sangat besar dalam mendisiplinkan anak-anak ini dalam hal manner saat makan.

Sejak TK anak-anak kecil sudah diharuskan makan sendiri, menyendok makanan, menyelipkan sumpit diantara jari-jari mungilnya, duduk rapi dan tenang, sampai terakhir membereskan peralatan makannya sendiri. Dan ini berlanjut sampai mereka duduk di SD. Penggemblengan untuk berdisiplin saat makan terus digeber oleh para pendidik di sekolah. Tidak pilih-pilih lauk saat makan siang bersama di sekolah (kyushoku), makan harus dihabiskan, tidak berisik dan seliweran saat makanan masih ada, membersihkan piring dengan memilah sampahnya terlebih dahulu, membereskan alat-alat makan yang sudah dipakai, membersihkan kelas, dsb.

Saat kondankai, dibahas semua tentang kemajuan anak-anak yang berkaitan dengan manner mereka saat makan di sekolah yang tentu saja kita orang tua tidak tahu bagaimana kelakuan mereka dalam kelas.

Evaluasi tentang anak-anak yang sudah banyak tidak menyisakan makanannya, evaluasi tentang anak-anak yang sudah baik dan benar menggunakan sumpitnya, tertib saat makan,  serta sudah mengerti akan tugas dan kewajibannya tanpa perlu senseinya berkoar koar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun