Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Belajar Moral dari Anak-anak Jepang

21 September 2015   21:58 Diperbarui: 22 September 2015   21:04 3665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh lain yang berhubungan dengan sekolah adalah kisah anak saya yang sering didorong ranselnya oleh temannya. Si sulung suka marah kalau pulang sekolah, bilang ada anak yang jahil suka dorong dari belakang dan pura-pura tidak melakukannya, padahal yakin banget kalau anak itu yang nakal. Sudah diperingati sambil marah-marah tetep saja anak itu suka meledek, sampai mau saya tendang kakinya, kata sisulung, tapi karena takut sama pelatih karatenya yang selalu mengingatkan kalau ilmu yang didapat tidak boleh untuk mencelakai orang, maka si sulung mayan ngeper juga untuk bertindak seperti itu. Maka saya bilang sama anak saya, kalau dia harus lapor ke wali kelas. Dan laporlah dia ke walikelasnya, sampai saya pun mendapat telpon dari sekolah. Setelah konsultasi dengan walikelas, saya mohon ijin untuk menyelesaikan masalah ini sendiri, karena kebetulan ibu anak itu adalah teman saya. Namun cukup kaget saya, karena saya tidak diperbolehkan melakukan itu. Kenapa? karena masalah ini disekolah maka pemecahannya pun pihak sekolahlah yang bertanggung jawab. Dan hasil akhirnya anak saya bebas dari gangguan si anak nakal tadi, karena kata anak saya setelah laporan itu, sepulang sekolah anak saya dan anak nakal itu langsung disidang oleh gurunya dalam kelas, dan akhirnya saling maaf-maafan.

Kedua kasus diatas tadi membuat saya mengambil kesimpulan kalau setiap masalah itu harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, jangan grasah grusuh dan sembrono, harus dengan pemikiran yang matang, jangan sampai ada yang tersakiti, dan yang terpenting adalah masalah itu tidak menjadi besar, membuat panik orang orang sekitar dan malah justru menambah masalah yang baru.

Ketiga moral diatas terlihat dan saya bisa rasakan jelas dalam kehidupan sehari hari disini. Bahkan secara tidak langsung dan mau tak mau sayapun ikut terbawa arus untuk bisa memahami untuk turut serta melakukannya. Mencontoh yang baik dan mempunyai nilai manfaat yang besar tentu saja tidak akan ada ruginya, karena itu saya terapkan juga dalam pendidikan anak-anak saya, karena menempa mental yang kuat dan menanamkan moral yang baik hendaknyalah memang harus kita tanamkan kepada anak-anak sejak kecil.

Salam Hangat, WK!

---

Artikel lainnya :

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun