Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cara Anak Muda Jepang Menggaet Jodoh

18 Februari 2014   05:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali menghadiri perkumpulan ibu-ibu sekolah si bungsu atau si sulung, saya kerap mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana saya bisa ketemu dengan suami hingga menikah dan akhirnya menetap di Jepang. Yah, wajar sih ya, mungkin ada rasa ingin tahu, kok bisa sih ketemu  dengan pasangannya, padahal beda negara! Dan sepertinya mereka begitu menantikan ada suatu cerita yang luar biasa menarik yang bisa membuat acara kumpul-kumpul kami jadi rame dan super heboh. Ya, jodoh manusia, tentu gak ada satupun manusia yang mengetahuinya ya siapakan nanti yang akan jadi teman hidup kita, sama halnya dengan nasib dan takdir. Tapi, gak ada salahnya kok kalau kita berusaha untuk mencarinya, yang tentu saja pinginnya sih yang sesuai dengan harapan kita. Dan masalah perjodohan ini, selalu jadi topik yang sangat menarik untuk dikupas (manggaa kali hehe), tidak hanya di Indonesia, di Jepang pun untuk menggaet pacar atau pasangan hidup itu bisa dikatakan gampang-gampang susah, dan setiap membahas hal ini dengan teman-teman yang sudah kawin pun, bisa jadi topic yang sangat seru sambil sesekali kita menerawang dan membayangkan jaman muda dulu saatnya tebar-tebar pesona sana sini ;D Coba yuk kita intip usaha-usaha apa saja sih yang dilakukan oleh kawula muda di Jepang dalam menggaet pacar atau calon pendamping hidupnya itu : 1.    Melakukan Nanpa (ナンパ) Nanpa yang bisa diartikan menggoda lawan jenis, dengan memujinya lalu mengajak kenalan dan kalau berhasil bisa loh saling tukar nomor telefon. Nanpa ini dilakukan oleh para girl/boy hunter di pusat-pusat keramaian. Biasanya para hunter akan mencari cewek/cowok yang cukup menarik, dan terlihat sendirian berdiri di pinggir jalan, lalu pelan-pelan akan mendekati, dan biasanya sih pura-pura bertanya “lagi tunggu siapa?” kalo jawabannya “nunggu pacar!” hunter harus buru-buru menyingkir loh, kalo gak bisa lebam lebam tuh muka kena bogem mentah sang pacar yg pas kebetulan datang mergokin pacarnya digodain cowok he he tapi kalau memang dewi fortuna lagi datang sama kita, syukurnya kita malah bisa langsung dapet cewek yang dari penampakannya sudah sesuai dengan criteria kita, syukur-syukur hati dan pribadinya juga OK yah. 2.    Ikut dalam Goukon (合コン) Goukon kalau saya pikir adalah seperti blind date. Jadi Goukon ini adalah suatu perkumpulan yang diatur oleh seorang cowok dan cewek, dimana masing-masing saling membawa teman-temannya untuk dikenalkan dalam suatu pertemuan yang biasanya didakan di tempat-tempat makan. Goukon ini sering sekali ada dalam cerita-cerita drama Jepang, dimana seorang cowok atau cewek yang sudah `putus asa` kadang suka meminta bantuan temannya untuk menyelenggarakan goukon ini. Saat acara perkenalan itu, biasanya semuanya akan duduk dalam satu meja, kelompok cewek akan duduk berhadapan dengan kelompok cowok, setelah bercakap-cakap dan akhirnya merasa cocok satu sama lain, lucunya kadang posisi duduk sudah berubah loh! Yaitu saling bersebelahan, selang seling cowok cewek duduk bersisian he he. Nah kalau sudah begitu yah, terserah kelanjutannya, biasanya sih kalau ada yang sreg dan klop tentu saja saling tukar nomor telefon dan cerita selanjutnya yah, terserah anda hehe banyak loh acara Goukon ini yang sampai pada pelaminan. Acara perjodohan yang casual dan tidak formal, wong kalau ternyata tidak ada yang cocok dan sreg di hati yah, harus pada legowo gak ada marah dan sakit hati, malah tetep loh semangat untuk ikut next Goukon sampai mereka bener-bener mendapatkan pujaan hati yang diinginkannya itu. 3.    Omiai (お見合い) Cara ketiga ini, sebenernya kurang begitu disukai oleh para single di Jepang. Kenapa? Karena identik dengan cari jodoh atas dasar paksaan orangtua. Ya, Omiai ini adalah proses pengenalan yang dilakukan oleh para orang tua yang saling menjodoh-jodohkan anak-anaknya. Para orang tua akan saling tukar menukar foto omiai yang biasanya kalau cewek, akan mengenakan pakaian tradisional Jepang, yaitu Kimono atau berpakaian rapih formal baju kerja. Sedangkan orang tua dari pihak cowok juga akan mengirimkan foto anaknya yang terbaik, biasanya menggunakan baju kerja jas rapih, yang seperti itu mengisyaratkan kalau anaknya itu sudah mapan dan sukses, hingga pihak cewek tidak perlu lah khawatir mengenai masalah keuangan apabila sudah menikah nanti. Setelah melihat foto, kemudian ada loh pertemuan antara orang tua dan anak-anaknya itu, tapi terlihat jelas kalau para orang tua lah yang paling banyak berbicara dan anak-anaknya hanya saling lirik-lirikan, enaknya sih kalau pas kita lihat calon pasanganya ternyata pas dan sreg dengan kita yah, nah gak enaknya ini kalau ternyata kita gak suka, takutnya malah terjadi kerenggangan hubungan persahabatan para orang tua nantinya, duh serba salah ya! Pengen bilang gak sreg tapi akan menyakiti hati orangtua, tapi kalo terpaksa bilang OK, kok kita sepertinya mengorbankan masa depan sendiri, yang seharusnya kita hidup enaknya sih dengan orang yang kita sayangi dan cintai. Kayak makan buah Simalakama! Tapi tetep semuanya ada solusi kok, namanya orang tua kan ingin yag terbaik untuk buah hatinya, bicara baik-baik dengan orang tua lalu mohon pengertian mereka, lambat laun pastilah orangtua juga akan luluh kok. Yah, intinya orang tua hanya khawatir kita terlalu sibuk dan tidak memperhatikan urusan jodoh ini, makanya mereka ikut `turun gunung` dalam mencarikan pasangan hidup kita yang menurut pandangan mereka sudah terlihat bagus bibit bebet dan bobotnya itu. Yah balik lagi ke kitanya sebagai pelaku kehidupan, mau cara apa yang paling sreg dengan kita, ada yang bilang mencari jodoh itu jangan grusah grusuh, alon-alon asal kelakon, tapi ada yang membantahnya, “duh kalo terlalu alon-alon nanti keburu kesamber orang dong mbaak!” He he, yah hanya kita yang tahu pasti apa yang harus kita lakukan dalam urusan  pencarian pacar atau calon pendamping hidup nantinya, pastinya lah bukan yang asal tinggal comot, rayu yang super lebay dan ajak kawin, karena ternyata lebih kompleks dari itu  kalau sudah menjurus ingin sampai pada tahap berumah tangga, dasarnya ya sayang dan pengertian, kalau dua dasar itu sudah kuat ada dalam diri kita dan pasangan, Insya Alloh sekuat badai topan melanda pun, kita akan tetep saling berpelukan  :D lucunya banyak juga keajaiban dan kejutan dari Tuhan, kalau ternyata jodoh yang datang itu, adalah orang yang ternyata ada di dekat kita atau bisa juga samasekali orang yang berasal dari negara antah berantah  :D Salam Hangat, wk Image 1: umarat.wordpress.com image 2:crystaltrulove.wordpress.com image 3:puzzdragon.blog.fc2.com image 4:cafebunka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun