Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Orang Jepang Pelit?

4 Juni 2014   16:56 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24 3331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dan selain itu tenangnya belanja di Jepang adalah kita tidak perlu repot atau bingung kasih tip segala macam, karena even restoran pun budaya kasih tip tidak ada di sini, kecuali kalau memang kita ingin memberinya, karena pelayanannya sangat memuaskan. Kalau soal itu terserah kita.

Membuat perincian dan perencanaan secara details apabila ingin bepergian, dari pengalaman saya kalau janjian dengan teman-teman yang menggunakan transportasi umum pun saya diharuskan untuk tepat waktu! kalau bicara ON TIME, orang sini juga JAGONYA! Karena, kalau kita janjian di suatu tempat, itu rempongnya sudah beberapa hari. Misalnya, kalau kita harus menggunakan bis dan kereta, saya pernah janjian sama teman untuk lunch bareng di daerah Tokyo, itu saya harus cek skejul bis untuk pergi ke stasiun kereta, nah skejul kereta juga jangan ketinggalan loh harus cermat di lihat. Misalnya kita janjian ketemua di Ginza jam 11 siang, kebetulan ada aplikasi HP khusus untuk jadwal kereta dan bis, jadi saya tinggal masukin kalau sampai ginza jam 11 saya harus naik kereta jam berapa, tinggal klik keluar deh beberapa saran kalau kita harus naik kereta apa dan harga tiketnya! komplit! Walau sih jeda kedatangan kereta selanjatnya hanya 10 menitan saja tapi jangan salah loh, orang Jepang benci banget sama orang jam karet, walau itu hanya3- 5 menit! hu hu hu

Dulu saya suka heraan, kenapa sih di sini kalau janjian harus teng ON TIME, kecepetan gak begitu baik  apalagi telattt bisa dimusuhin saya, ternyata memang sudah budaya! Budaya yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Coba lihat deh skejul bis, kereta dan pesawat, on time banget! Terkadang saya suka iseng perhatiin cara berhenti bis di deket rumah saya, lucu deh kok bisa tepat garis dalam kotak tuh bis berhenti dan saya suka semaput kagum sama ketepatan waktunyanya! Wow banged! Pengecualian, kalau lagi turun salju, taifun atau hujan besar ya, itu lain cerita.

Kalau sudah begini saya bisa mengerti kalau orang Jepang misuh-misuh melihat orang Indonesia yang suka jam karet, dan saya suka denger tuh sesama orang Indonesia aja suka ada rumus kalau janjian, lebihin 1 jam dari waktu yang benernya hahahaha karena suka jam karet jadi biar telat pun sebenernya after 1 jam itulah waktu yang aslinya wkwkwkw koalahhh..

Terus orang Jepang HEMAT? Ya, hemat pakek bangett malah menurut saya. Tapi gak salah kok saya pun suka banget kalau bicara hemat-hematan wkwkwkwk, karena itu saya bisa sedikit nabung dicelengan bagong setiap hari, walau koinan sih hahaha. Yang paling deg bikin jantung saya mo copot adalah prilaku orang Jepang yang hemat dalam penggunaan air! Dan saya pun terimbas untuk mengikutinya! hihi

Nah, hemat dalam penggunaan air di rumah saya adalah, saya sengaja membeli mesin cuci yang bisa mengambil air bilasannya dari air bekas merendam di bath tub! hihi bingung ya, ya dulu sekitar 7 tahun yang lalu booming tuh mesin cuci model begini. Dibilangnya mesin cuci hemat air. Caranya, setiap kita mencuci di mesin cuci, biasanya ada 3 tahap penyedotan air dari kran, mesin cuci akan nyedot air kran ketika cucian mulai ngegiling untuk tahap pertama, dan selanjutanya nyedot air lagi untuk tahap ke 2 dan terakhir membilas bersih.

Nah mesin cuci hemat air ini bisa tuh nyedot bukan dari kran tapi ngambil dari air bath tub bekas semalem kita berendem (jangan salah loh sebelum berendem bath tub badan kita harus cuci bersih dulu, jadi gak pake acara sabunan, gosok daki di bath tub yah! haha oh ya itu termasuk manner mandi di Jepang!), tapi untuk bilasan terakhir tetep ya air kran yang dipakai. Namun terasa kok bedanya, bener-bener ngiriit air dan hemat biaya, jangan lupa cek tagihan air akhir bulan ya, seneng deh! hihihi Ohya, di Jepang tagihan bukan hanya pada air bersih yang ngocor aja loh, air yang dibuang pun kudu bayar!! jadi ada 2 tagihan air, kebayang dong kalau kita gak hemat, bangkrut krut krut..hihi

Kalau ngomong hemat di Jepang gak habis-habis, bukan hanya hal rumah tangga saja, tapi lihat deh itu anak-anak kecil Jepang, kalau main suka pada cangklongin dibadannya suito (tempat minum), ya hemat untuk jajan  jus dari vending machine! Untuk ibu-ibunya gak ketinggalan loh, kadang suka keintip tuh bekel onigiri yang diwrap pake aluminium foil dan gelas minum dalam tas imutnya hihi. Duh memang penuh perhitungan ya mereka, yang akhirnya secara tak sadar kita pun yang tinggal disini jadi ikutan terbiasa hidup ngirit dan hemat!

Berlaku jor-joran memakai uang untuk jajan ini itu yang terlihat menarik (laper mata) kayanya gak laku disini, bergaya mewah dan merasa gengsi kalau makan dan minum direstoran yang lagi booming juga tidak saya rasakan dalam kehidupan di Jepang. Semua terasa tenang dan damai, orang justru malu kalau telihat `wah` sendiri, jadinya ya itu masyarakat Jepang merasa aman kalau terlihat `sama`! Hanya satu pengecualian saja mereka akan bangga pamer dan heboh cerita sana sini, apa itu ? Ya, apalagi  kalau berkaitan dengan harga murah dan barang dengan lebel bisa menghemat!

Masih mengganggap orang Jepang Pelit?? hehehehe

Selamat belanja yang cerdas ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun