Saya sangat heran, kenapa belakangan ini Jepang sangat rawan terhadap kasus penculikan anak dan pembunuhan ya? Belum lama juga ada kasus di mana anak perempuan yang diberi permen oleh seseorang tak dikenal, dan habis makan permen itu sang anak jatuh tersungkur di jalan, syukurnya cepat ditemukan oleh warga masyarakat jadi bisa segera tertangani. Lalu ada juga kasus anak perempuan yang diculik oleh lelaki yang ternyata tetangganya sendiri! Syukurnya cepat ditemukan dan masih dalam keadaan hidup. Melihat berita ini membuat saya sebagai seorang ibu yang mempunyai anak perempuan jadi ketar-ketir, sehingga tadi pagi saya mulai memberikan latihan seperti yang saya lihat di TV yang sepertinya bekerja sama dengan kepolisian Jepang, di mana saat latihan itu para ibu mengajak bicara anak kecil yang lewat mau sekolah, dan anak-anak itu pun segera lari kencang. Latihan ini ternyata membuat anak-anak ini merasa siap hati kalau kita harus selalu siaga dan waspada, seperti ada sinyal dalam dirinya, kalau ada orang yang mencurigakan/asing tak dikenal menegur atau memberi sesuatu harus segera melarikan diri.
Ya, keselamatan kita bukan hanya mengandalkan orang tua, masyarakat dan polisi saja tapi yuk kita harus bisa mengantisipasi kalau saja ada sesuatu walau itu sedikit yang mencurigakan, tapi kita harus segera menghindarinya.
Anehnya, banyak kasus penculikan anak di Jepang bukan bersifat pemerasan, meminta uang dalam jumlah besar kepada orang tuanya. Tapi hampir rata-rata pelakunya hanya `suka` sama si anak itu. Ya, sakit jiwa! Dan yang harus kami semua waspadai sekarang adalah pelakunya itu pun ternyata orang-orang yang tak jauh tinggalnya dari rumah sang korban. Serem ya, jadi bisa jadi pelaku sudah mengintai lama dan ketika ada kesempatan maka digiringlah anak-anak itu ke rumahnya. Ada juga yang sudah kenal muka, jadi ketika menegur sang anak dan mengajaknya main ke rumah, maka anak akan merasa tidak khawatir lagi, tapi justru who knows orang-orang inilah yang bisa juga menghabisi nyawa anak-anak itu.
Jadi makin banyaknya kasus-kasus seperti ini membuat kita memberikan `ceramah` kepada anak-anak agar mereka terhindar dari bahaya ini. Ceramah itu adalah sebagai berikut: