Beberapa waktu ini, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang begitu menguntungkan bagi semua orang. Bahkan berbagai data mengatakan bahwa sektor ini merupakan sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi ditengah goncangan turbulensi pandemi yang belum kunjung usai.
Maka dari itu Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu pelaku di sektor pertanian dalam hal ini petani untuk meningkatkan produktivitas. Salah satunya menggunakan varietas unggul, memperluas penggunaan pupuk organik dan melakukan pemupukan secara berimbang. Langkah ini penting dilakukan untuk menghasilkan produksi pertanian berkualitas.
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.
Melalui pertanian organic ini Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memaparkan hal ini merupakan cara menjaga tanah dan kesuburannya menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.
"Pertanian organik, teknik budidaya pertanian dengan bahan-bahan alami tanpa kimia sintetis. Tujuannya, menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan konsumennya dan tidak merusak lingkungan," ujar Mentan Syahrul.
Bahkan, Salah satu Eselon 1 Kementan yaitu Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang giat mensosialisasikan program baru Kementerian Pertanian, yaitu Gerakan Petani Pro Organik (Genta Organik).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Genta Organik adalah suatu gerakan pertanian yang pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.
Maka penggunaan pupuk kimia perlu dikurangi dan diperlukan berbagai terobosan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang semakin langka, diantaranya melalui pemakaian pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah serta implementasi pemupukan berimbang. Di sisi lain, Pupuk organik dapat dihasilkan dari integrated farming antara peternakan dan budidaya pertanian
Menurut Dedi, Genta Organik mendorong para petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. "Jadi, Genta Organik tidak berarti mengharamkan pupuk kimia," tegas Dedi.
"Karena itu, integrasi pertanian dan peternakan perlu diperkenalkan dan diterapkan lebih luas melalui diseminasi kepada petani. Diseminasi konsep ini dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan pertanian. Sebagai tahap awal untuk mencetak SDM pelaku diseminasi," tuturnya.
Terus apa saja yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian dalam mengajak dan menderaskan tentang penggunaan pupuk organic melalui Gerakan Genta Organik ini.