Manusia adalah makhluk sempurna yang diberikan kelebihan akal pikiran dari sang pencipta. Dari kelebihan yang dimiliki di dalam diri manusia juga terdapat keburukan yang tidak dimiliki binatang, tumbuhan, dan makhluk lainnya, tidak berarti bahwa manusia lebih buruk dari yang lainnya karena  di balik sifat jelek, jiwa yang lemah, hati kotor, pikiran licik serta kekurangan-kekurangan dalam diri manusia itu, tersimpan permata di dalamnya yaitu akal. Semakin mampu ia menggunakan permata tersebut maka keindahan yang tak ternilai akan terpancarkan di sekelilingnya.Â
Dengan kata lain, kekurangan, keburukan dan kemunduran akan lenyap karena pancaran nya. Oleh sebab itu, janganlah kamu terlalu fokus melihat keburukan mu, tetapi lihatlah pada mutiara-mutiara dan harta simpanan itu sehingga kamu mampu bangkit dari keterpurukan, kegelapan, dan kesedihan mu.
Sesungguhnya hatimu itu baik. Kenapa bisa demikian? Karena hati merupakan sesuatu yang mulia. Ia laksana jaring yang siap untuk menangkap buruan.Â
Namun bila hati keruh dan kotor, maka jaring itu akan terputus dan akhirnya tidak bermanfaat. "Jika esensi itu bisa diketahui hanya dengan kata-kata, maka kamu tidak akan menjadikan dirimu fana, apalagi membutuhkan kerja keras. Kamu harus mengerahkan seluruh dayamu agar dapat kamu fanakan dirimu dan mengetahui sesuatu yang tersisa itu."
Kata -- kata dapat mempengaruhi tindakanmu.Â
Misalnya orang-orang berkata, "Si A takut kepadamu," maka tanpa ragu kamu, meskipun mereka tidak melakukan apa-apa padamu, kamu akan memperlihatkan kasih sayang pada mereka. Sebaliknya jika mereka berkata, "Si A sama sekali tidak takut padamu dan kamu sama sekali tidak punya kewibawaan di hatinya," maka hanya dengan berkata demikian saja, dalam hatimu akan muncul kemarahan kepada mereka. Maka gunakanlah akalmu dalam bertindak sehingga tidak membuat mu salah mengambil langkah.
Selama manusia memiliki hasrat, ia akan terus memotivasi diri untuk meraih semua yang diinginkannya. Ia akan disibukkan dengan pekerjaannya siang dan malam hingga lupa akan kewajibannya untuk membantu antar sesama manusia dan terutama urusannya kepada sang pencipta. seseorang tidak pantas untuk terlalu menyibukkan diri dengan segala urusan dunia, seharusnya manusia menjalani segalanya dengan mudah dan tidak bergantung dengannya agar ia tidak tersakiti dengan hal keduniawian. Â
Jangan sampai hatimu tersakiti, karena akan sulit terobati, hanya dengan keikhlasan dan waktu lah yang mampu menjawabnya.
Seharusnya kita semua sadar bahwa kita memiliki permata yang tersimpan di dalam diri, sehingga janganlah kita terus bersedih, galau, terpuruk, lesu, lemas, sakit, hanya karena mendapat sedikit masalah dalam hidup. Jadikan masalah sebagai sebuah pelajaran untuk menguatkan dan meneguhkan langkah kita selanjutnya menghadapi masa depan kehidupan.
Jika kamu memakan roti dan meneguk air,
Maka apa yang dirasa oleh kedua bibirmu?
Itulah air yang diminum oleh sang pemimpi.
Kelak saat kamu terbangun dari tidurmu,
dirimu akan merasa haus,
sedang air yang kamu minum dalam mimpi tidak
akan memberimu manfaat apa pun.
"Dunia ini seperti mimpi-mimpi orang yang tidur.