Mohon tunggu...
Eka Nasrudin
Eka Nasrudin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

To Learn.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Moral Hazard

2 Januari 2014   17:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhiriniadakeanehan di ranahpolitik Indonesia, di manaseorangpejabat yang berstatustersangka, tapimasihmenjabatataubahkanmenjadiseorangbupatiataugubernur yang akan di lantik. Mengapademikianya?

Kalaumemangbelumadaregulasi/undang-undang yang mengaturtentangbagaimanaperlakuanatautindakanperihaltersebut, segeralahparawakilrakyatmembuat/merancang/menetapkanlangkah-langkahmenanganikasussepertiini, padahalsibupatiinitersangkasuapkepadabpk.Akil Mukthar,

Sangatironisekali, KKN dalamhalinikasussuapmerupakankasus trend of case yang mendarahdaging, gak cuma yang maujadipejabatsaja yang melakukanpenyuapan, yang maujadi PNS yaharusnyuap (wanipiro)maujadiaparat POLISI/TNI yaharussuapjuga, kalau yang pakai ngelakbahasanyabukansuaptapiistilahsayamenyebutbeli status, walaupuntidaksemuamelakukanhalitudanmasihada yang berlandaskankemurnian,

Terang saja ini berkenaan dengan perilaku manusia, anda-anda yang tergolong orang kaya (mampu) danberpendidikan, janganmemelihara KKN sampaikiamat (inidalamkonteks orang yang melakukan), kenapasayabilangbegini, jelas yang berhartabanyak, misalnya yang punyaassettakbergeraksepertitanahdankebun di mana-manamenjadijalanuntuk modal suap,

Anak : papa/mama akubesokmaudaftarjadipolisi??

Papa :yaboleh,

Orang tuainisudahberpikiruntuk menyiapkan uang ratusanjuta, gunamemenuhikeinginansianak, kalaulolosotomatisbanggalahsi orang tua, memangbanyakdalih “takapapakaiuangpelicinasalmemenuhikriteria, inikan cumasyarat non resmibentukanoknum-oknum yang hausakanuangdan di anggap-nyaseseran, bukankah lebih baik menyeserikan di sungai, halal dan berkah.

Gimanayacaranya, mengembalikanuangmasukwaktusayajadipolisi, TNI atau PNS, (dan lain-lain profesi : pejabat publik)?? Saya lebih berfokus pada 2 hal yaitu Pungli dan Fee.

Dua hal ini yang menurut saya menjadikan KKN sangatsulit di hilangkan (apapun bentuknya),bagaimana tidak, pungli dan fee adalah hal kecil yang menjadi sumber KKN berjamaah dan bersistem, serta menjadi massive dan merugikan negara dengan sangat parah.

Fungsi iman dalam diri kita menurut saya jurus ampuh menghalau setan menggoda manusia untuk korupsi, dan juga menerima suap. Contoh kasus SKK migas oleh dirut SKK Migas rudi rubiandini, konon, track record orang ini di kenal bagus, bisa di bilang sepanjang karirnya berjalan tanpa cacat, (maaf ini hanya contoh). Di sini siapapun bisa tergoda menjadi tergiur dengan uang, apapun alasannya atau jangan-jangan ada tekanan dari pihak-pihak terkait demi sebuah kepentingan.

Apalah arti sebuah kebaikan yang di berikan dari hasil KKN, menghancurkan dan memalukan keluarga, bangga dan nyaman-kah melakukannya, demi sebuah kemewahan dan terhindar dari kemiskinan. Kasihan rakyat jelata yang telah tertipu oleh pemimpin-pemimpin yang tidak amanah.

Salam damai,..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun