[caption caption="Blog Bahrun Naim"][/caption]
Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan, lulusan Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret (UNS) diduga berada di balik serangan teror di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, siang tadi. Demikian pernyataan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
Ternyata Abu Rayan ini, aktif Ngeblog sejak tahun 2013. Hanya, Abu Rayan alias Bahrun Naim ini mengklaim dirinya sebagai Analisis, Strategi, dan Kontra Intelijen. Namun, akun twitter @bahrunnaim berstatus Account suspended.
Tahun 2013, terdapat 10 artikel, tahun 2014 berjumlah 78 artikel, dan di tahun 2015, 48 artikel. Bahrun adalah residivis kepemilikan senjata pada tahun 2010 dikabarkan berada di Suriah bergabung dengan kelompok ISIS. Dalam artikel tertanggal 15 November 2015, berjudul 'Pelajaran Dari Serangan Paris' cukup jelas Bahrun mengatakan "Serangan ini cukup menakjubkan, karena : pertama, dilakukan oleh pemuda pemuda terbaik yang berusia 15 tahun hingga 18 tahun". Menurutnya, "Kenapa saya katakan inspiratif? bukankah terdapat serangan serangan mematikan yang dilakukan oleh lonewolf di berbagai wilayah sebelumnya." Dalam tulisannya, "Pertama, dari sisi korban jiwa yang cukup besar. Kedua, dari sisi perencanaan yang matang baik dari sisi target, timing, hingga akhir misi (end of action) yang berani."
Ia juga menuliskan, "Bergerak dengan rapi, banyak kamuflase dan persiapan yang mereka lakukan. Adalah bagaimana mereka merubah semua penampilan mereka, merubah komunitas mereka."
Menurut amatan saya seluruh tulisan artikel tersebut, tampak jelas serangan yang terjadi di di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, siang tadi (14 Januari 2016), mirip dengan serangan Paris. Bahkan, Bahrun menjelaskan Detonator TATP (Aseton Peroxide) adalah detonator yang mudah dibuat. Dan bahan-bahannya dapat ditemukan secara mudah. Selanjutnya, ia juga mengungkapkan bagaimana menghindari buffling intelijen dan membuat sistem sel komando. Artikel-artikel ini termasuk kategori Popular Posts.
Sampai artikel ini ditulis blog Bahrun Naim masih bisa diakses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H