Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Lepas

5 Maret 2016   19:06 Diperbarui: 1 Januari 2022   11:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

[caption caption="Railway in the fog"][/caption]

Usai gerbong dari kaitan
jalan koyak, beda haluan
lir biduk mengapung di bibir Kejawanan
lepas jangkar, dekatkan laut

sunyi ini meredakan dingin
tersisa sengsara dari gemuruh
bongkah alas diri
runtuhkan kastil debu kersik
alam antah berantah kisah seribu bulan

rautmu tersapu angin
jejak tapakmu terhapus debu
pupus tak beribu
bergandengan lumpur umur dan renik mimpi
pungkur babad jelajah samudra
terdampar bayang bayang di Tanjung Kait

selepas ini tanpa tinta
pahat helai purba diary

tanpa abjad tulisan ingatan pada reruntuhan kukuh diri

tegaklah duhai kepala
teguhlah duhai kaki
jiwa sepi
sebab hikayat milik jalan diri

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun