Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Detik-detik Akhir Kalijodo, Beredar Foto Ahok-Bos Alexis ? Inilah Cuitan Andi Arief

28 Februari 2016   18:43 Diperbarui: 28 Februari 2016   18:55 3170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ahok dan bos Alexis (foto: akun twitter @AndiArief_AA)"][/caption]Judul diatas seketika muncul, saat Kalijodo tamat riwayat hidupnya, sebagai album kisah asmara perempuan Betawi dengan saudagar Tionghoa pada abad ke-18, tempat muda-mudi mendayung sampan menyusuri Kali Angke untuk mencari jodoh, awal kemerdekaan, dan dongeng prostitusi ilegal di kehidupan malam Kalijodo, di masa kini.

Pepesan kosong perlawanan heroik preman dan para jawara yang akan menghadapi penertiban atau penggusuran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama. Apalagi, sempat tersiar kabar aksi bugil demi mempertahankan hak hidup, namun semua tampak berjalan lancar, biasa saja, dan gelap bersama puluhan petugas PLN wilayah Bandengan datang ke kawasan Kalijodo. Mereka melakukan penertiban alat ukur dan pembatas (APP) serta pencabutan Konstruksi Watt Jam (KWH) meter, mulai malam ini, Kalijodo gelap gulita.

Babak drama Kalijodo ditutup lakon 'menghilangnya' sejumlah PSK di Kalijodo yang terinfeksi HIV, warga yang kehilangan mata pencaharian yang menggantungkan nasib di 'keramaian' Kalijodo, dan sisa pertanyaan mengapa hanya Kalijodo yang 'ditertibkan atau digusur' ? Keseluruhan episode itu, telah menghiasi headline media cetak, breaking news televisi, dan media daring bahkan media sosial. 

Lantas, apa hubungannya dengan beredarnya foto Ahok dan bos Alexis? Kedua sosok ini juga kerap menjadi bahan perbincangan tentang Kalijodo. Alexis adalah hotel mewah di kawasan Ancol, yang dianalogikan sebagai surga dunia oleh Ahok. Di hadapan mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia (UI), dan para pewarta Basuki Tjahaja Purnama menyinggung "Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu lantai 7-nya surga dunia loh. Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/2). Seketika, pernyataan Ahok menjadi viral yang hiruk pikuk di linimasa. 

Mantan Aktivis 1998, dan mantan staf khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana era SBY, Andi Arief, dalam akun twitter miliknya, Genetika Tunggal Ika ‏@AndiArief_AA berkicau, "Saya dapat foto ini di WA. Apa benar ini foto bos jakarta dan bos Alexis (kalau salah mohon koreksi)." Lebih lanjut, cuit Andi Arief, "Kalijodo akan digusur dengan aparatus kekerasan lengkap, tapi hari ini di WA beredar foto bos Alexis mesra dg Ahok," tanggal 27 Februari 2016, pukul 21.47.

Dalam konteks ini, publik berharap mendapakan jawaban yang benar dari siapa pun. terutama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama. Para pelacur yang tidak dapat dihimpun dan menyebar tanpa bisa dibendung. Meski dapat ditampung di rumah susun, dan sangat mulia, bukan solusi permanen, tanpa bekal ketrampilan, mereka pun akan sembunyi-sembunyi buka praktik. Program pemulangan ke kampung halamannya, hanya sekadar memindahkan permasalahan kompleks dari Ibukota ke daerah.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, bersikap tegas terhadap mereka yang mungkin hingga malam ini, ada yang bertahan di Kalijodo tentu tidak ada salahnya. Tapi, panglimanya adalah upaya persuasif dan kondusif jangan diabaikan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, selain Polri dan TNI, selayaknya menggandeng Komnas HAM dan Kementerian Sosial. Membuka ruang terbuka hijau hendaknya dilaksanakan dengan damai. Bukan main gebuk, ingat saat ini musim Pilgub DKI Jakarta 2017.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun