Â
Isu dicopotnya Rini Soemarno tak kalah seru dengan santernya pernyataan Presiden PKS (Bapak Muhammad Shohibul Iman), Ketua Bidang Polkam DPP PKS (Bapak Al Muzammil Yusuf), dan pernyataan Wakil Sekjen DPP PKS (Bapak Mardani Alisera), mengenai evaluasi oleh Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) DPP PKS yang menghendaki Fahri Hamzah mundur dari kursi pimpinan DPR. Fahri Hamzah pun membuka suara melalui siaran pers berjudul Respon dan Klarifikasi Perihal Berita Tentang Evaluasi Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) DPP PKS dan Permintaan Mundur Saya. Bahkan, ia pun berkicau di akun resminya @Fahrihamzah.Â
"Kalau ada yang ingin jabatan ini ambillah ... tapi karena ini jabatan publik ada caranya. #AgarKauTau
"Jabatan ini bukan milikku pribadi. Aku tak bisa memberimu seperti memberi sepotong roti. #AgarKauTau
Desakan mundur Fahri Hamzah dari kursi DPR ditengarai karena sikapnya yang dinilai merugikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, dirinya terlihat membela Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham".
"Kenapa yang bicara kau persoalkan kenapa bukan yang diam? #AgarKauTahu
"Kenapa yang bersikap jadi masalah kenapa bukan yang tidak punya sikap? #AgarKauTahu
"Aku pernah disuruh membela LHI...karena aku yakin aku jalani. Hari itu aku tidak santun kan? #AgarKauTahu
Sementara, menurut Fahri pemberitaan tersebut adalah bagian dari penggalangan opini untuk menunjukkan seolah dia telah melakukan kesalahan.
Cukup memberangsang karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikenal dalam sejarahnya, solid dalam mengelola konflik internal serta membenahinya dalam komunikasi publik yang santun sehingga tidak menjadi preseden buruk bagi pengurus dan konstituennya di daerah-daerah.
Kita lihat saja, apakah Fahri Hamzah mundur?