Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ada 15 Ribu Situs Kelompok Teroris?

25 Januari 2016   20:34 Diperbarui: 25 Januari 2016   20:49 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Judul diatas adalah pertanyaan untuk perkiraan yang ditulis Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Makassar, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dalam bukunya, Deradikalisasi Dunia Maya, ia menunjukkan bagaimana jumlah dan ragam situs yang dikelola oleh kelompok-kelompok teroris dari tahun ke tahun selalu meningkat. Jika pada 1998 ada 12 situs, pada 2003 situs kelompok teroris ini sudah mencapai 2.650. Pada 2014, angka itu meningkat tajam menjadi 9.800. Pada 2016 ini diperkirakan mereka akan mengelola lebih dari 15 ribu situs.  Berita yang beredar, Totalnya ada 27 situs yang terindikasi berisi konten radikal, namun yang sudah diproses untuk pemblokiran berjumlah 24 situs. Tiga situs sisanya masih berstatus perlu didalami. 

Beberapa waktu lalu, Kominfo sudah menutup 11 situs terkait ISIS. Berikut daftar ke-24 situs radikal terbaru yang diblokir Kominfo.

1. https://abdulloh7.wordpress.com/
2. http://ruju-ilalhaq.blogspot.co.id/
3. http://fursansyahadah.blogspot.co.id/
4. https://karawangbertawhid.wordpress.com/
5. http://terapkan-tauhid.blogspot.co.id/
6. https://arrhaziemedia.wordpress.com/
7. http://syamtodaynews.xyz/
8. https://anshardaulahislamiyahnusantara.wordpress.com/
9. http://jihadsabiluna-dakwah.blogspot.co.id/
10. http://kupastajam.blogspot.co.id/
11. https://mabesdim.wordpress.com/
12. http://anshorullah.com/
13. http://ajirulfirdaus.tumblr.com/
14. http://batalyontauhidwassunnahwaljihad.blogspot.co.id/
15. http://anshoruttauhidwassunnahwaljihad.blogspot.co.id/
16. https://jalanallah.wordpress.com/
17. https://religionofallah.wordpress.com/
18. http://daulahislamiyyah.is-great.org/
19. http://ummatanwahidatan.is-great.org/
20. http://metromininews.blogspot.co.id/
21. http://al-khattab1.blogspot.co.id/
22. http://fadliistiqomah.blogspot.co.id/
23. https://daulah4islam.wordpress.com/
24. www.muharridh.com

Terkait kelompok IT Bahrun Naim, jika boleh saya menggunakan istilah tersebut, bukanlah perkara sulit. Tengok saja, selama mengikuti perkembangan blog dengan nama Bahrun Naim Tahun 2013, terdapat 10 artikel, tahun 2014 berjumlah 78 artikel, dan di tahun 2015, 48 artikel. Dalam artikel tertanggal 15 November 2015, berjudul 'Pelajaran Dari Serangan Paris' cukup jelas Bahrun mengatakan "Serangan ini cukup menakjubkan, karena : pertama, dilakukan oleh pemuda pemuda terbaik yang berusia 15 tahun hingga 18 tahun". Kemudian, paska terjadinya 'Konser' Thamrin pada 14 Januari, tanggal 18 Januari ia sudah bisa mem-posting ulasan serangan bom Thamrin dengan judul "Nasehat untuk Penonton". Kemudian diblokir dan menurut catatan saya, 22 Januari, blog muharridh.com muncul dengan tampilan sama dengan blog sebelumnya. Bahkan, masih sempat mengirim pesan Cuman Bisa Nge-Spam dengan dilengkapi hasil hacking akun paypal-paypal seluruh dunia yang didalamnya juga berisi daftar kartu kredit seluruh dunia. Dan, blog muharridh.com telah diblokir Menkominfo.

Jika perkiraan 15 ribu situs kelompok teroris dan hasil penelitian internal Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan, ISIS telah mengalokasikan hampir 50 persen keuangannya untuk kepentingan media, terutama online/internet, temasuk media sosial. Apalagi, di Indonesia, menurut Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Makassar, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, yang hampir lima tahun menjabat sebagai deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) pertumbuhan situs radikal cukup masif.

Dari yang terang-terangan berafiliasi dengan jaringan teroris hingga yang secara samar-samar dan sembunyi-sembunyi memberi dukungan kepada gerakan radikal-terorisme. Berdasarkan fakta lapangan, jelas jenderal bintang dua yang sejak Oktober 2015 menjabat sebagai panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana, Makassar ini, media internet ini bahkan mereka manfaatkan untuk penggalangan dana dengan melakukan tindak kriminal. Mereka menyebutnya sebagai cyber fa’i (perampokan lewat dunia maya). Hal ini pernah terjadi pada kasus peretasan situs investasi online speedline yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk kepentingan teroris kelompok Poso. 

Patut diwaspadai adalah fakta generasi muda menjadi sasaran utama perekrutan kelompok teroris di dunia maya. Kehadiran informasi internet oleh kelompok teroris dimanfaatkan untuk propaganda permusuhan dan tindakan kekerasan, menyebarkan pesan, pernyataan agitatif, menggalang dukungan dan penguatan jaringan, mengomunikasikan antarjaringan, dan merekrut anggota baru. Merujuk data dari survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan Puskakom (Pusat Kajian dan Komunikasi) UI. Pengguna Internet di Indonesia Mayoritas Usia 18-25 Tahun. Akhir tahun 2014, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 88,1 juta orang atau meningkat 23 persen dari tahun 2013 yang hanya 71,9 juta orang. 

Hal ini menjadikan fakta betapa penting dan mendesaknya Badan Cyber Nasional ini, terbentuk. Sebuah badan yang diharapkan secara strategis perisai terdepan dalam perlindungan keamanan cyber Indonesia, terutama dari para pelaku kejahatan cyber pada pada level negara, kelompok, maupun individu melakukan uji coba penyerangan cyber. 

Apakah kita perlu dan sedang menghadapi cyber war?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun