Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah sudah memberikan nama untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru yang terletak di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Nama Ibu Kota tersebut ialah Nusantara. Nama itu juga dipilih langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (14/1/2022).Â
 "Saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Bapak Presiden (Jokowi) itu pada hari Jumat lalu dan beliau mengatakan ibukota negara ini namanya Nusantara," kata Suharso dalam rapat bersama Panitia Khusus (Pansus) RUU IKN, Senin (17/1/2022).
Presiden Joko Widodo pertama kali mengumumkan rencana pemindahan ibu kota Indonesia pada tahun 2019, dalam upaya untuk meringankan tantangan lingkungan yang dihadapi Jakarta, dan untuk mendistribusikan kembali kekayaan lingkungannya. Langkah ini telah tertunda karena krisis pandemi, tetapi dapat dilanjutkan pada 2024.
Pemerintah berharap dapat mengurangi beban Jakarta, kota berpenduduk 10 juta jiwa yang terkenal macet, sering dilanda banjir, dan merupakan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Sebagian wilayah Jakarta utara mengalami penurunan sekitar 25 cm per tahun, karena penurunan tanah -- termasuk tembok laut yang dirancang sebagai penyangga bagi masyarakat.
Nama baru tersebut dipilih dari lebih 80 pilihan Jokowi karena Nusantara adalah sebuah konseptualisasi atas wilayah geografi, di mana terdapat banyak pulau-pulau dan disatukan oleh lautan. Hal ini kata Suharso, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim. Dari situ pula, terungkap sebuah pengakuan kemajemukan geografis yang melandasi kemajemukan budaya etnis. "Jadi Nusantara itu sebuah konsep kesatuan yang bersedia mengakomodasi kemajemukan itu dan Ibu Kota Indonesia dengan nama itu mengungkapkan realitas tadi," tandasnya.Â
Sebagian pihak menganggap pilihan itu bisa membingungkan karena Nusantara juga digunakan untuk merujuk pada negara kepulauan secara keseluruhan. Ada pula yang mempertanyakan mengapa Nusantara, istilah Jawa kuno, dipilih ketika ibu kota baru sedang dibangun di Kalimantan.
"Sejak zaman pergerakan ketika istilah ini muncul untuk digunakan sebagai nama wilayah bangsa dan negara yang hendak didirikan, nama Nusantara segera tersingkir karena dianggap Jawa-sentris," ungkap sejarawan JJ Rizal dalam perbincangan, Senin (17/1/2022).
Menurut Rizal, pemberian nama Nusantara bertolak belakang dengan gagasan pokok pemilihan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) baru. Pemilihan Kalimantan sebagai IKN memang disebut untuk memutus kesenjangan antara wilayah Pulau Jawa dan luar Jawa.
"Sebab, istilah Nusantara mencerminkan bias Jawa yang dominan. Nusantara adalah produk cara pandang Jawa masa Majapahit yang mendikotomi antara negara gung (kota Majapahit) dengan mancanegara (luar kota Majapahit)," ucap Rizal. Dia menambahkan, di luar Majapahit inilah yang disebut sebagai Nusantara. Rizal pun menilai penyebutan istilah Nusantara bukan hanya sekadar dikotomis dalam arti kewilayahan, melainkan juga terkait peradaban.
Konstruksi bisa dimulai tahun ini, setelah RUU tentang ibu kota baru disetujui oleh parlemen. Dengan pemindahan ibu kota, pemerintah juga berharap dapat meredistribusikan kekayaannya. Jawa adalah rumah bagi 60% populasi negara dan lebih dari setengah kegiatan ekonominya - meskipun Kalimantan hampir empat kali lebih besar.
Jakarta akan tetap menjadi pusat komersial dan keuangan negara, tetapi fungsi administrasi pemerintah akan dipindahkan ke Kalimantan Timur, sekitar 2.000 km (1.250 mil) timur laut Jakarta. Ibu kota baru akan ditempatkan di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.