Nama Speusippus (407-339 SM) kerap disebut sebagai orang pertama yang menyusun ensiklopedi. Setelah menggantikan pamannya, Plato, sebagai Direktur Akademi Athena, Speusippus menyusun karya yang mencakup seluruh pengetahuan masa itu.
Dari situlah lahir istilah ensiklopedia--dari bahasa Yunani, enkyklios pai deia, yang berarti pengajaran menyeluruh. Di kemudian hari orang yang mengartikannya sebagai sebuah atau serangkaian buku yang memuat artikel mengenai subyek di setiap bidang pengetahuan, atau bidang pengetahuan tertentu, dan lazimnya disusun secara alfabetik.
Beberapa abad kemudian lahir Sejarah Alam, karya penting Pliny senior--seorang senator, ilmuwan, dan penulis dari zaman Romawi kuno yang oleh Barat sering disebut Pliny 'the Elder'. Ditulis pada 23-79 Masehi, ensiklopedi ini terdiri dari 37 jilid mencakup 2.500 bab dan disarikan dari sekitar 2 ribu karya tak kurang dari seratus pengarang. Begitu penting karya ini, sehingga tetap menjadi rujukan hingga 15 abad kemudian.
Di samping Yunani dan Romawi, China juga memberi sumbangan ensiklopedi. Erh Ya, ensiklopedi pertama China, dikerjakan dalam rentang waktu yang panjang, abad 4 sampai 2 sebelum Masehi. Ensiklopedi lain yang hingga kini dianggap terbesar, setebal 917.480 halaman dalam 11.095 jilid, ialah Yung-lo-ta-tien (Buku Rujukan Besar), yang ditulis oleh Kaisar Chu Ti pada 1410 M. Pengerjaannya melibatkan sekitar 2000 staf yang menulis dengan tangan.
Berapa jumlah ensiklopedi saat ini?
Dalam dua milenium terakhir diperkirakan terdapat lebih dari 2 ribu, dari yang umum--mencakup segala bidang pengetahuan--hingga yang khusus, contohnya ensiklopedi pengetahuan untuk anak. Maggie Humm, umpamanya, menulis Ensiklopedia Feminisme yang hanya terdiri dari satu jilid.
Meski harganya lumayan mahal, dan karena itu di sini banyak yang ditawarkan dengan cara pembayaran mengangsur, ensiklopedia selalu dicari orang. Banyak kalangan membutuhkannya sebagai rujukan, sebagian besar lainnya mengoleksi hanya demi gengsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H