Masih dalam suasana Mencermati 'Langkah Kuda' Arab Saudi tidak saya ragukan lagi bahwa perdamaian formal yang sekarang dipaksakan di Dunia Arab, Dunia Islam (didalamnya perseteruan Sunni-Syiah), dan di pihak lain negara Zionis-Yahudi terus menerus meningkatkan kekuatan militernya, dengan dukungan Barat, pendudukan atas hak Palestina, serta koalisi berbagai negara, adalah semata-mata langkah awal untuk mengepung wilayah Dunia Arab dan Dunia Islam (didalamnya perseteruan Sunni-Syiah) secara total.Â
Masih dalam atmosfir Berhati-hatilah Memahami Suriah karena keterbatasan dan kesulitan saya memastikan perpecahan faksi opisisi di Suriah tersebut sebab dalam situasi konflik faksi-faksi perlawanan terpecah berdasarkan wilayah operasi. Sementara, harmonisasi sulit dilakukan sebab aneksasi jalur komunikasi rezim Assad.Â
Dewasa ini, Zionisme-Yahudi nyaris malang melintang sendirian di dunia, sejak lebih dari satu skenario pada masa-masa lalu, melalui deklarasi Yahudi di tahun sekisar 1997 dan 1998, sekalipun hanya berdasarkan penembakannya terhadap Mesir dan Suriah, bahwa Zionisme-Yahudi telah merencanakan suatu peristiwa biasa guna memindahkan pangkalannya ke suatu daerah yang lebih tinggi secara langsung berhadapan dengan Universitas Koubri sebagai langkah awal untuk merebut Tepi Barat Sungai Nil. Sebab, anggapan mereka bahwa perbatasan Mesir di sebelah timur yang terletak di Semenanjung Sinai hingga tepi timur Sungai Nil merupakan bagian tak terpisahkan dari The Promised Land. Ada juga skenario lain bahwa serangan mereka diarahkan ke sebelah timur Sungai Nil dengan kekuatan ekonomi yang dilancarkan secara simultan ke seluruh Suriah.
Sebab, Zionisme-Yahudi tidak bertujuan menciptakan perdamaian di wilayahnya setingkat dengan tujuan mereka melakukan penghancuran sistematis. Landasannya, menciptakan faktor disintegrasi secara geografis, politis, dan sosial di wilayah sekitarnya; tidak memberikan peluang sedikit pun bagi berdirinya dan terwujudnya persatuan Dunia Arab dan Dunia Islam, baik yang bersifat sebagian maupun keseluruhan; menciptakan pusat-pusat imperialisme di Dunia Arab, dan pada saat yang sama merealisasikan kepentingan-kepentingan Zionisme-Yahudi Internasional sebagai pijakan.
Dalam Mencermati 'Langkah Kuda' Arab Saudi terdapat langkah yang diambil untuk mengembalikan peta dunia. Koalisi Militer Islam yang dikomandoi Arab Saudi mengetahui betapa pun kuat persatuan Barat, sesungguhnya mereka sangat rapuh. Perselisihan di kalangan Barat sangat serius. Sengketa tak berkesudahan tentang federalisasi Inggris dan Perancis. Hubungan kedua negara ini tak pernah mesra. Akan tetapi, permasalahannya tidak lebih dari apa yang dikatakan filosof besar Bernard Shaw, "Inggris dan Perancis tidak akan pernah bersatu, bukan karena sejarah mereka memang penuh pertumpahan darah, tetapi lebih disebabkan oleh faktor geografis yang mengacu pada suatu faktor paling penting. Sebab, jelas bahwa, pada masa lalu, dulu sekali, kebencian di antara mereka sudah mencapai derajat sedemikian, sehingga terjadilah pemisahan geologis, dan muncullah pulau-pulau yang jika diamati secara cermat memperlihatkan usaha untuk semakin menjauh dari daratan Perancis.
Para pemimpin besar Perancis, sejak dari Charlemagne hingga Louis XIV dan Napoleon Bonaparte, selalu berusaha menghancurkan kepulauan Inggris. Begitu pula halnya dengan Perang Waterlow. Ketika Perang Dunia II telah reda, Charles de Gaulle mengatakan kepada Winston Churchill, "Kalauah bukan karena saya, pasti hari ini Adolf Hitler sudah tidur nyaman di Istana Buckingham." De Gaulle yakin bahwa dalam kapasitas dirinya, ia telah berusaha tanpa hasil untuk mempersatukan Perancis dengan Inggris, sementara Fuhrer justru bermaksud membuat garis demarkasi yang memisahkan Inggris Raya. Akan tetapi, Churchill tidak pernah mau menerima ucapan de Gaulle, dan sesudah  melalui beberapa kali perselisihan dengan jenderal yang dapat menekan kesombongannya, akhirnya Churchill setuju untuk mengirimkan cokelat dan beberapa unit pesawat tempur kepada pasukan Perancis."Â
Soal Rusia, (mungkin saya sedikit berbeda membacanya) Si Beruang Merah ini cukup 'setia' hubungannya dengan Zionisme-Yahudi, terhitung sejak terpecahnya Uni Sovyet, dan skenario itu telah diketahui. Tengok sejenak. Mengapa Rusia Menjual Alaska pada Rusia? Saat itu, bila kekuatan besar itu akan tetap berada di tangan bangsa Rusia, pasti penduduk Washington mengikuti keinginan Moscow.Â
Sepenuhnya (saya) memahami dan sadari adalah bahwa situasi dan kondisi kawasan Dunia Arab dan Dunia Islam tidak akan berhadapan dengan Zionisme-Yahudi secara damai. Apa yang terjadi di sana sama sekali berbeda dari apa yang dikemukakan oleh para pemimpin politik mereka. Realitas yang kita lihat sungguh menyimpang dari harapan selama ini. Informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membalikkan kenyataan dan tidak tenggelam dalam mimpi dan asa kosong.
Esok dunia akan menyaksikan peristiwa bukan sekedar peristiwa dan berita bukan sekedar berita.
Â
sumber peta disini