Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Telur Emas di Sarang Tekukur

11 Desember 2015   20:22 Diperbarui: 31 Desember 2015   22:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepian sungai Huangpu di sepanjang Shanghai tidak hanya berbelok-belok. Tepian-tepian tersebut juga membingungkan pikiran. Selama satu setengah abad, arus perubahan yang mengalir melewati China modern telah tampak lebih jelas dari tepian-tepian Shanghai dibandingkan dari tempat-tempat lain.

Apakah Amerika dan negara-negara di dunia ini dapat melihat apa yang sedang terjadi di China? Berdasarkan apa yang ada, tampaknya memang demikian. Penulis Alex Beels bersusah payah menerjemahkan kembali buku Bill Clinton 'My Life' edisi bajakan dari China ke dalam bahasa Inggris untuk 'Harper's Magazine'. Salah satu versi bahasa China naskah tersebut mengubah Clinton menjadi pengagum berat China, yang menuliskan kata-kata seolah-olah dari mulut mantan presiden itu sendiri yang menggambarkan bagaimana teknologi China meninggalkan teknologi Amerika 'dalam debu'. Dalam versi lainnya, Clinton mengatakan kota kelahirannya Hope, Arkansas, mempunyai 'feng shui yang sangat bagus'.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, pemerintah China telah mengumumkan bahwa negara itu hanya tertarik dengan "kebangkitan yang penuh kedamaian", bukan dominasi regional. Sebuah pulau peristirahatan China di Hainan, seorang pejabat kebijakan luar negeri senior Partai Komunis menyodorkan kepada negara-negara Asia lainnya visi tentang "kebangkitan bersama" kawasan itu dalam kedamaian dan kemakmuran.

"Kita harus mendapatkan sesuatu dari kebangkitan China, terutama di aspek ekonomi," kata SBY 

"Orang tidak boleh mencampuradukkan janji baik tentang 'kebangkitan damai' semacam itu dengan posisi yang tidak berprinsip dari China yang gagal menahan serbuan musuh yang unggul dari sudut teknologi dan membiarkan mereka memilih tempat dan waktu konfrontasi militer yang preemtif. Oleh karena itu, benar-benar merupakan pemikiran yang sulit dimengerti dan aneh memberikan label 'ultranasionalis' pada kebenaran yang jelas seperti itu"

Kembali lagi ke pasar Dongtai yang sibuk di Shanghai.

Aaron Shershow, seorang penduduk Amerika di Shanghai, adalah pengunjung tetapnya. Hanya sedikit membedakan Shershow dari waiguoren (versi bahasa China untuk 'bule') lain yang berjalan-jalan di Shanghai.

"Itu dunia baru bagi saya," kata pria itu dengan benar-benar kagum. Di perkampungan kumuh Dongtai yang tua tersebut, menampung perusahaan-perusahaan Barat dan China. Mimpi-mimpi itu kini menjadi kekuatan paling ampuh di dunia.

"Jika rakyat Amerika ingin benar-benar menghargai peran penting China, mereka juga harus mengakui fakta bahwa Amerika menjadikan China kuat"

Ketika China bangkit dan Eropa bercabang tiga, kedamaian itu dapat dirasakan makin membawa ketegangan.

Bagaimana cara menjelaskan ketergantungan yang samar antara para pelaku industri dari utara dengan Dunia Ketiga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun