Ternak bebek merupakan salah satu jenis unggas yang banyak dibudidayakan oleh peternak, salah satunya di daerah Sukoharjo. Bebek dapat dimanfaatkan baik daging maupun telurnya. Kualitas daging dan telur yang baik diperoleh dari manajemen pemeliharaan dan kesehatan yang baik sehingga produktivitas ternak tinggi. Telur yang dihasilkan dapat ditetaskan secara alami atau buatan dengan mesin tetas untuk menghasilkan anak bebek (Day Old Duck/DOD).
Kelompok Ternak Bebek “Krasak Makmur” berlokasi di Desa Kagokan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kelompok ternak ini diketuai oleh Bapak Sri Wardoyo. Anggota kelompok sebanyak 12 orang dan berada di bawah binaan Asosiasi Agribisnis Bebek Indonesia (AABI) dengan pembina yaitu Ir. Gotot Muhtari. Kelompok ternak ini bergerak di bidang usaha penetasan telur bebek dan budi daya bebek pedaging. Proses penetasan di kelompok ini menggunakan mesin tetas manual dan bebek yang dimiliki dipelihara dalam kandang koloni.
Dosen Program Studi (Prodi) Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret yang tergabung dalam Research Group Tropical Animal Production and Diseases melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM HGR) pada tanggal 6 Juli 2024 dengan tema “Aplikasi Good Hatchery Practice untuk Peningkatan Produktivitas Penetasan di Kelompok Ternak Bebek Krasak Makmur Sukoharjo”. Kegiatan ini diketuai oleh Yuli Yanti, S.Pt., M.Si., Ph.D. dengan anggota Prof. Dr.agr. Ir. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech., IPM., Dr. Ir. Joko Riyanto, M.P., Ari Kusuma Wati, S.Pt., M.Sc., dan drh. Wari Pawestri, M.Sc. Selain itu kegiatan ini juga dibantu oleh adik-adik mahasiswa Prodi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Sebelas Maret. Kegiatan pengabdian ini dibuka oleh Bayan Desa Kagokan yaitu Bapak Jaka Santosa dan dihadiri oleh anggota kelompok ternak serta anggota AABI yaitu Bapak Heri Listiyanto, Bapak Suryo, Bapak Sajimo, dan Ibu Faridah. Acara ini berjalan dengan lancar dan penuh antusias terlihat dari semangat peserta mengikuti acara dari awal sampai akhir dan banyak yang bertanya pada saat sesi diskusi.
Kegiatan pengabdian ini berisi penyuluhan tentang penetasan telur dan kesehatan bebek sehingga diharapkan produktivitas ternak bebek meningkat dan keberhasilan penetasan juga meningkat. Materi kesehatan ternak bebek disampaikan oleh drh. Wari Pawestri, M.Sc. yang membahas mengenai risiko ternak sakit, gejala ternak sakit, penyakit ternak, dan pencegahan/pengendalian penyakit. Risiko penyakit kaitannya dengan pertumbuhan yang terhambat, penularan penyakit, dan kematian ternak. Gejala ternak bebek sakit seperti mata sayu, nafsu makan turun, bulu kusam, malas bergerak, dan keluar lendir. Penyakit ternak terdiri dari penyakit infeksius dan non infeksius. Upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara biosekuriti, manajemen pemeliharaan yang baik, vaksinasi, kondisi nyaman bagi ternak, dan pengamatan kesehatan.
Materi penetasan telur disampaikan oleh Ari Kusuma Wati, S.Pt., M.Sc. yang membahas mengenai seleksi telur tetas, penanganan telur tetas, dan tata laksana penetasan telur. Seleksi telur tetas penting dilakukan agar keberhasilan penetasan tinggi, dapat dilakukan dengan memperhatikan asal telur, umur telur tetas, bentuk telur, kondisi kerabang telur, besar dan berat telur, serta kebersihan telur tetas.
Penanganan telur tetas dilakukan dengan memperhatikan tempat penyimpanan telur seperti suhu, kelembaban, dan posisi telur tetas di rak telur. Tata laksana penetasan telur berisi tentang penjelasan proses penetasan telur dari persiapan mesin tetas dan telur tetas, pengaturan temperatur dan kelembaban udara, pemutaran telur, pengaturan aerasi udara, dan peneropongan telur. Selain itu juga disampaikan penanganan DOD setelah menetas.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan sesi diskusi terkait beberapa masalah yang dihadapi oleh peternak bebek baik dari proses penetasan maupun kesehatan ternak bebek. Dalam kegiatan pengabdian ini juga dihibahkan mesin tetas otomatis dan buku penetasan telur bebek.
Mesin tetas otomatis akan membantu peternak bebek dalam proses penetasan telur menjadi lebih praktis dan terkontrol baik temperatur maupun kelembabannya sehingga dapat meningkatkan keberhasilan penetasan.
Selain itu dengan mesin tetas otomatis peternak tidak perlu memutar telur secara manual. Pengenalan mesin tetas otomatis dilakukan pada akhir acara pengabdian. Buku penetasan telur bebek juga dapat menjadi pegangan peternak dalam melakukan proses penetasan telur.