Perdagangan manusia saat ini sudah menjadi rahasia umum. Banyak cara para pelaku lakukan untuk menggaet para mangsa agar masuk kedalam jeratnya, perdagangan manusia yang kita ketahui merupakah suatu hal yang sangat bertentangan dengan hak dan martabat manusia.
Apalagi banyak korban dari pada perdagangan manusia ini adalah perempuan dan anak-anak, seorang yang dapat dengan mudah terbujuk rayuan dan tipu daya. Dalam praktik perdagangan perempuan dan anak ini pun selalu mengalami adanya perubahan dari waktu, modus, hingga pola yang dilakukan pelaku dalam melakukan tugasnya.
Dalam beberapa negara yang patriarki, perempuan hanyalah fianggap sebagai mahluk yang lemah dan harus bergantung pada laki-laki, maka dari itu seringnya perempuan hanya dijadikan sebagai pemuas kebutuhan biologis semata.
Banyak faktor yang menjadi penyebab semakin banyak nya perempuan yang menjadi korban, apalagi kalau bukan faktor sosial, kemiskinan, pengangguran, serta beberapa daerah yang budaya menikah pada usia dini masih tertanam lekat.
Apalagi pada beberapa tahun kebelakang dimana ekonomi sedang tidak baiknya karena pandemi, banyaknya terjadi PHK masal membuat banyak orang mengalihkan minat mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih menjanjikan misalnya menjadi TKI. Juga diperparah dengan tingkat pendidikan yang rendah dimana orang tua tidak dapat menyekolahkan anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang sangat diperlukan
Hal tersebut tentunya menjadi hal yang menguntungkan bagi para pelaku perdagangan manusia untuk menjerat para mangsa apalagi para perempuan. Maka dari pada hal tersebut di perlukan adanya peran dari pemerintah, keluarga, maupun lembaga swadaya masyarakat yang melakukan pencegahan terhadap perdagangan manusia.
Dalam hal ini juga pemerintah berperan penting dalam hal mencegah terjadinya perdagangan manusia terutama perempuan dengan membuat kebijakan-kebijakan ynag dapat membatasi kegiatan ilegal tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H