Jakarta, 16 Maret 2022-Universitas Muhammadiyah Jakarta menyelenggarakan Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah - 'Aisyiyah Ke-48 yang sempat tertunda dua tahun akibat adanya pandemi Covid-19, dalam sambutan Rektor universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr. Ma'mun Murod. M. Si. mengatakan ini gawe yang tertunda yang semestinya sudah dilaksanakan pada tahun 2020 tapi karena covid harus tertunda pada saat itu baru beberapa PTM yang mengadakan seminar pra muktamar dan UMJ karena terkena covid harus tertunda beberapa saat dan Alhamdulillah sekarang rangkaian seminar pra muktamar Muhammadiyah dan Aisyah sudah bisa dilangsungkan kembali dan hari ini tanggal 16 Maret jatah dari universitas Muhammadiyah Jakarta untuk menggelar seminar pra muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tema dengan mengusung tema "REKONSTRUKSI SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA"
Acara seminar ini di buka langsung oleh sekretaris umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. ED. dan dalam sambutannya menyampaikan, kami menyelenggarakan seminar ini sebagai bagian dari upaya untuk bagaimana kami mendapatkan masukan-masukan dan juga gagasan-gagasan besar dalam rangka penyusunan program muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah serta juga dalam rangka kepentingan yang lebih luas yaitu memberikan sumbangan pemikiran dalam konteks kehidupan keumatan kebangsaan dan kemanusiaan universal.
Dalam acara seminar yang diselenggarakan secara daring di gedung Aula FEB UMJ dan luring melalui kanal YouTube dan zoom ini diadakan dalam dua sesi. Masing-masing sesi dihadirkan pembicara-pembicara yang ahli dalam bidangnya, disesi pertama ada Titi Anggraini, SH., MH. Prof. Syarif Hidayat, Dr. Ridho Al-Hamdi dan Prof. Dr. Ni'matul Huda, SH., M. Hum. Di sesi kedua dihadiri oleh Dr. Ma'mun Murod, M. Si. Dr. Refly Harun, M. H., LL.M. Drs. Hajriyanto Y. Thohari, M.A. Dr. Rizal Sukma, M.Sc. yang akan membahas mengenai tema yang telah di usungkan.
Rekonstruksi Sistem Ketatanegaraan Indonesia menjadi tema pada seminar kali ini karena, tema yang saya kira sangat kontekstual dengan Indonesia kekinian tema ini sebenarnya sebuah penegasan atau tauhid merekonstruksi berarti yang ada saat ini dinilai sudah gagal maka perlu ada rekonstruksi ada pembangunan kembali terhadap sistem ketenaga ketatanegaraan Indonesia yang ada saat ini. Kalau kita bicara teori sistem maka sistem yang baik itu akan menghasilkan produk yang baik pula, Ujar Rektor UMJ.
