Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Besarnya Potensi Ekowisata di DSP Likupang

23 Februari 2022   22:02 Diperbarui: 23 Februari 2022   22:04 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta likupang (sumber: petatematikindo.wordpress.com)

Berdasarkan pengamatan Lakiu dkk (2016) Ada 47 spesies burung yang ditemukan, 31 spesies penetap, 11 spesies endemik Sulawesi dan 5 spesies migran. Di wilayah ini juga terdapat 12 spesies buurung yang dilindungi yaitu Raja Udang Erasia (Alcedo athis), Raja Udang Meninting (Alcedo meninting), Burung Madu Kelapa (Anthreptes malacensis), Cekakak Sungai (Halcyon chloris), Elang Laut Perut Putih (Haliaestus leucogaster), Elang Bondol (Haliastur indus), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis), dan Elang Tiram (Pandion haliaetus), Pekaka Bua-bua (Halcyon melanorhyncha), Cekakak Suci (Halcyon sancta) dan Burung Madu Hitam (Nectarinia aspasia).

Kemudian, di Desa Palaes, Likupang Timur ada hewan unik yang sulit ditemukan di tempat lain yaitu Tarsius. Hewan ini sering disebut primate mungil. Hewan langka ini adalah hewan yang aktif di malam hari.

Ia memiliki kemampuan seperti burung hantu yaitu memutar kepalanya 180 derajat. Sebagian besar kehidupannya dihabiskan di atas pohon. Ia mampu berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan melompat hingga sejauh 3 meter.

Tarsisus, hewan nokturnal yang bisa ditemukan di Likupang (sumber: p3esuma.menlhk.go.id)
Tarsisus, hewan nokturnal yang bisa ditemukan di Likupang (sumber: p3esuma.menlhk.go.id)

Itu hanya sebagian kecil potensi alam yang dimiliki Likupang. Belum potensi bawah lautnya yang sangat beragam dan unik. Likupang mulai dikenal sebagai surga bawah laut. Keanekaragaman dan kelimpahan flora dan fauna di Likupang mesti dijaga dengan sebaik-baiknya.

Cocok, jika memang Kemenparekraf sudah mengetahui potensi ekowisata di Indonesia, salah satunya di Likupang.  Kemudian mengembangkan dan  mengajak masyarakat untuk menjadikan Indonesia pusat ekowisata dunia. Karena konsep pengembangan ekowisata itu mempertimbangkan alam, manusia dan kesejahteraan. Jadi jika nanti ada yang bertanya dimana tempat ekowisata terbaik di dunia? Ya di Indonesia Aja. Wonderful Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun