Mohon tunggu...
Wayan Seriyoga parta
Wayan Seriyoga parta Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar Seni Rupa di UNG/Kurator Seni Rupa/Founder KBGI

Founder Gurat Institute (KBGI), memulai karir seni rupa dari mengelola program di komunitas Klinik Seni Taxu, sejak tahun 2006 menjadi staf pengajar seni rupa di Universitas Negeri Gorontalo. Aktif melakukan penelitian seni rupa dan kebudayaan, tulisannya telah dimuat dalam media massa, jurnal ilmiah, dan beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain "Arie Smit A Living Legend", "Salvation of the Soul Nyoman Erawan", "Lempad for The World", "Nyoman Erawan: Ermotive Reconstructing Visual Thought", "Seni Rupa Bali sebagai Aset Pustaka Budaya". Saat ini sedang menulis dan meneliti untuk buku biografi seniman-seniman Bali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Weaving The Colours of The Archipelago

14 Juni 2023   07:04 Diperbarui: 14 Juni 2023   07:49 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber IG @pertiwinegeriku

Pameran Seni Rupa dan Fashion Dari Pertiwi


                                                                 Youtube Chanel by @iwonkarts

Pertiwi, berawal dari sebuah pameran tahun 2020 yang menghadirkan tiga Ibu perupa asal Bali yaitu; Ni Ketut Ayu Sri Wardani, Gusti Ketut Oka Armini dan Ni Nyoman Sani. Tahun ini mereka berkolaborasi dengan fashion desainer Nick Djatnika, menggelar pameran bertajuk "Weaving the Colours of the Archipelago". 

Tema ini memiliki makna berlapis, secara harfiah tematika yang diangkat tercermin secara langsung dalam pemilihan media (kain tenun) dan ikon-ikon visual yang dieksplorasi dalam karya. 

sumber IG @pertiwinegeriku
sumber IG @pertiwinegeriku

Sementara secara kiasan dapat dimaknai sebagai upaya untuk kembali memaknai keragaman atau kebhinekaan dalam ranah budaya Nusantara, yang diinterpretasikan secara personal melalui ekspresi karya-karya seni lukis dan rancangan busana. 

Anggota Pertiwi sama-sama dari Bali, akan tetapi mereka memiliki latar pendidikan yang berbeda. Ni Nyoman Sani yang berlatar pendidikan S1 Seni Lukis di STSI yang sekarang menjadi ISI Denpasar, Gusti Ketut Oka Armini mengenyam pendidikan S1 Seni Grafis di FSRD ISI Yogyakarta; dan Ni Ketut Ayu Sri Wardani menjalani pendidikan S1 Seni Lukis di FSRD ITB Bandung. 

sumber IG @pertiwinegeriku
sumber IG @pertiwinegeriku

Latar belakang pendidikan tersebut dapat menjadi anasir yang mendasari proses kreatif mereka, dengan pilihan media dan bahasa ungkap visualnya masing-masing. Serta menentukan media seni rupa yang ditekuni untuk menjadi perupa dengan kekhasan dan keunikan karyanya masing-masing. 

Disela kesibukannya masing-masing, mereka tetap merawat kegelisahan kreatifnya pada media ekspresi yang tekuni. Pengalaman sebagai perupa dan sekaligus sebagai Ibu membawa penghayatan karya-karya mereka senantiasa menghadirkan cara pandang yang unik, dalam menangani dan memberlakukan media seni rupa sebagai bahasa ungkapan visual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun