Mohon tunggu...
Wayan Sepiyana
Wayan Sepiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Riau University'15 FISIP Sociology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saat Ini: Riau Tak Layak Huni ?

14 September 2015   14:57 Diperbarui: 14 September 2015   15:44 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Kondisi di Lingkungan Kampus UNRI Panam saat ini"][/caption]Provinsi Riau yang akhir-akhir ini menjadi terkenal karena bencana kabut asap (kebakaran lahan) yang berlangsung setiap harinya. Dan bencana kabut asap ini sudah terjadi selama 18 tahun dan pada tahun 2015 kabut asap terparah karena ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) sudah tingkat bahaya. Senin, (14/9) tingkat pencemaran sudah paling bahaya pencemaran udaranya, bahkan sekarang sudah hampir 25 ribu masyarakat Riau ISPA. Selain itu, penerbangan lumpuh total, sekolah di liburkan, dan dampak lainnya.

[caption caption=""Kondisi lalu lintas di Jalan Soebrantas Panam Pekanbaru penuh dengan kabut asap""]

[/caption]

Semakin hari asap semakin menjadi, seakan Riau tak layak huni untuk saat ini. Saya sendiri sebagai orang rantau dari Palembang yang baru satu bulan di Pekanbaru, Riau sangat prihatin melihat kondisi sekarang ini. Asap sudah memasuki setiap ruangan, entah bagaimana caranya agar asap tersebut tidak masuk ke ruangan seperti kamar, ruang kantor, dan lainnya. 

Sedih, ketika melihat orang sekitar harus hidup dalam bencana dan sudah memakan korban mulai dari anak-anak, orang dewasa, atau orang yang sudah tua. Namun, inilah realitas atau kondisi yang sudah menjadi bubur tidak bisa diatasi sehingga harapan terakhir adalah menunggu keajaiban Tuhan. Apa yang kita harapkan ? Tentunya, hujan dan hujan dan hujan yang deras di setiap wilayah yang ada di Provinsi Riau. 

Dengan demikian, bencana kebakaran dapat teratasi dan kabut asap pun hilang. Jujur, saya dan masyarakat rindu menghirup udara yang segar di pagi hari ketika bangun pagi pas membuka jendela atau pintu.Namun, sekarang seakan udara bersih sangat sukar saya dan masyarakat lainnya untuk menghirupnya. 

Mohon doa, dan doa yang teman-teman panjatkan kepada Tuhan disetiap teman-teman Sholat/Sembahyang, semoga hujan lekas turun dan kabut asap segera hilang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun