Mohon tunggu...
Wayan Magdalena
Wayan Magdalena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tulislah dan dunia akan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menakar Kesenjangan Pendapatan: Penerapan Teori Adam Smith dalam Mencari Solusi

1 November 2023   21:45 Diperbarui: 1 November 2023   21:53 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalamera globalisasi ekonomi yang semakin kompleks, permasalahan kesenjanganpendapatan menjadi topik yang selalu relevan. Dalam artikel ini, kita akanmenjelajahi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengatasi kesenjanganpendapatan yang semakin melebar. Teori Adam Smith, salah satu pemikir ekonomiterkemuka, menawarkan pandangan yang dapat membantu memahami akar masalah inidan mencari solusinya.

Smith memandang pasar bebas sebagai mesin utama yang menggerakkan ekonomi. Diapercaya bahwa ketika individu-individu mengejar kepentingan pribadi merekasendiri, ini secara tidak sengaja berkontribusi pada kesejahteraan masyarakatsecara keseluruhan. Namun, Smith juga mengakui bahwa pemerintah memiliki peranpenting dalam mengatasi ketidaksetaraan. Sebagai contoh, pajak yang adil dapatdigunakan untuk mendistribusikan kembali kekayaan secara lebih merata.

Dalam mengaplikasikan teori Adam Smith, penting untuk memahami bahwa solusi untukkesenjangan pendapatan tidak selalu bersifat satu ukuran cocok untuk semua.Diperlukan kebijakan yang cerdas, termasuk pembangunan pendidikan danpelatihan, untuk memberdayakan individu agar dapat bersaing di pasar tenagakerja yang kompetitif. Selain itu, pemangku kepentingan, termasuk perusahaandan pemerintah, harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan ekonomi yanginklusif. Kesimpulannya, ketika kita menggabungkan prinsip-prinsip pasar bebasSmith dengan kebijakan sosial yang bijaksana, kita dapat merintis jalan menujumasyarakat yang lebih adil dan seimbang, di mana kesenjangan pendapatan dapatdiminimalkan untuk kesejahteraan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun