Kabutasap akibat pembakaran lahan merupakan kondisi atmosfer yang tercemar olehpartikel-partikel kecil, aerosol, dan gas berbahaya yang muncul sebagai hasildari aktivitas pembakaran lahan, seperti hutan, lahan pertanian, dan lahangambut.Â
Pembakaranlahan oleh manusia, yang mencakup pembukaan lahan pertanian yang tidakberkelanjutan, serta praktik pertanian yang mengandalkan pembakaran, telahmenjadi penyebab utama kabut asap ini. Ketika material organik seperti kayu,tanaman, dan sampah dibakar, zat-zat kimia dan partikel kecil dilepaskan keatmosfer. Kondisi cuaca tertentu, seperti angin lemah dan stabilitas atmosfer,memungkinkan partikel-partikel ini berkumpul dan membentuk kabut asap yangtebal.
Kabutasap bukan hanya sekadar gangguan visual, tetapi juga membawa risiko seriusbagi kesehatan manusia. Partikel-partikel berbahaya dalam kabut asap dapatmengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan masalah pernapasan, dan bahkanmemicu kondisi medis yang lebih serius. Selain itu, kabut asap juga menggangguekosistem alami, merusak tanaman pertanian, dan menyebabkan kerugian ekonomi.
Menurutpandangan Adam Smith, memahami pentingnya insentif ekonomi dan dorongan pasardalam mengatur perilaku manusia. Konsep dasar ekonominya adalah bahwa individuyang bertindak egois demi keuntungan pribadi akan berkontribusi padakesejahteraan masyarakat secara keseluruhan melalui mekanisme pasar. Dalamkonteks kabut asap akibat pembakaran lahan, pandangan Smith dapat diterapkandengan memberikan insentif ekonomi kepada individu dan petani untuk mengadopsipraktik berkelanjutan, misalnya dengan memberikan insentif pajak atau subsidi.
Kesimpulan,mengatasi kabut  asap dari pembakaranlahan adalah tantangan multidimensi yang memerlukan pendekatan holistik.Pendekatan ini mencakup pencegahan, praktik berkelanjutan, insentif ekonomi,serta pengawasan dan penegakan hukum yang kuat. Pandangan ekonomi Adam Smith tentangbagaimana insentif ekonomi dapat digunakan untuk mengatasi masalah kabut asap danmencapai keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat secarakeseluruhan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah kabut asap.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H