Jagung adalah salah satu komoditas pangan penting dengan potensi besar untuk mendukung keberlanjutan sektor UMKM di Indonesia. Dengan produksi mencapai 14,46 juta ton di tahun 2023 dari lahan panen seluas 2,48 juta hektare jagung memiliki nilai strategis sebagai bahan baku bagi berbagai produk pangan dan industri.Â
Sifatnya yang mudah diolah menjadikan jagung pilihan tepat bagi UMKM untuk mengembangkan produk-produk bernilai tambah. UMKM yang bergerak di sektor jagung dapat menciptakan aneka produk inovatif, mulai dari makanan ringan hingga produk minuman sehat, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga memiliki potensi ekspor.Â
Contohnya adalah berbagai produk olahan berbasis jagung seperti tepung jagung, minyak jagung, hingga minuman sari jagung, yang memiliki pangsa pasar luas di berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu kisah sukses dalam memanfaatkan jagung sebagai komoditas UMKM adalah contoh dari Willykun, seorang konten kreator dan pengusaha asal Medan yang mengolah jagung menjadi produk popcorn karamel. Pandemi COVID-19 yang sempat mengurangi penghasilannya justru menjadi momen awal ia berinovasi dengan olahan jagung.
Berkat kreativitas dan pemanfaatan media sosial sebagai platform promosi, produk popcorn karamel Willykun mendapat perhatian luas. Tidak hanya terbatas pada satu rasa, ia bahkan mengembangkan berbagai varian rasa lain seperti coklat dan keju untuk menarik lebih banyak konsumen. Dengan memanfaatkan kekuatan media sosial dan variasi produk, Willykun berhasil menjadikan produk olahannya sebagai pilihan camilan favorit masyarakat.
Inovasi produk berbasis jagung tidak hanya mendukung keberlanjutan bisnis tetapi juga mengembangkan potensi ekonomi lokal dan nasional. Produk-produk berbahan dasar jagung memiliki keuntungan dari segi ketersediaan bahan yang melimpah dan harga yang relatif stabil, sehingga UMKM dapat menjaganya sebagai komoditas yang berkelanjutan.Â
Selain itu, dengan banyaknya variasi produk yang dapat dihasilkan dari jagung, UMKM memiliki kebebasan untuk menciptakan produk-produk inovatif sesuai dengan tren konsumen. Inovasi-inovasi ini tidak hanya menciptakan peluang kerja baru tetapi juga mendorong ketahanan pangan karena UMKM berbasis jagung dapat terus berkembang dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan pasar dan tantangan ekonomi.Â
Produk olahan jagung seperti es krim jagung, teh jagung, susu jagung instan, hingga tortilla jagung berwarna alami merupakan contoh-contoh produk inovatif yang menawarkan nilai tambah dan diferensiasi di pasar. Misalnya, es krim jagung dan teh jagung bisa menarik konsumen yang tertarik pada produk dengan rasa unik dan bahan alami.Â
Di sisi lain, susu jagung instan dan granola jagung berpotensi menjadi pilihan makanan sehat yang ramah bagi konsumen dengan intoleransi laktosa atau yang mencari alternatif makanan rendah gluten. Produk ini tidak hanya menjadi solusi bagi gaya hidup sehat tetapi juga memperluas pasar produk olahan jagung, menjadikannya relevan di kalangan masyarakat yang lebih luas.