[caption id="attachment_394553" align="aligncenter" width="222" caption="dok.pri"][/caption]
Siasat yang dilakukan kabareskrim Budi Waseso untuk melakukan pembantaian penyidik KPK (selama ini dianggap sebagai penghianat), yang menjebloskan Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka korupsi, ternyata cukup mulus. Apalagi sudah dimulainya sidang perdana praperadilan kasus tersangka korupsi komjen BG terhadap KPK, maka sudah barang tentu Penyidik Polri yang ada di KPK, yang selama ini telah berusaha agar Polri bersih dari mafia korup, akan ketahuan oleh pihak kabareskrim Budi Waseso, dan tentu saja kabareskrim Budi Waseso (serta orang orang BG lainnya) akan menjadikan penyidik KPK ini sebagai TARGET OPERASI mereka.
Polri yang saat ini diduduki oleh orang orang Komjen BG ternyata juga mendapat dukungan dari banyak kepala daerah, untuk mencari cari kesalahan yang dilakukan oleh pimpinan KPK ketika sebelum menjabat di KPK. Tentu saja kefokusan para pimpinan KPK akan terpecah dan kasus komjen BG bukan mustahil akan hilang seperti kasus kasus lainnya.
Namun meskipun begitu, Kabareskrim Budi Waseso, lupa akan satu hal, yaitu : DARI MANA BUKTI YANG DIMILIKI OLEH KPK TERHADAP KASUS KOMJEN BG, JIKA TERNYATA BUKTI TERSEBUT VALID, PADAHAL KPK BELUM PERNAH MELAKUKAN PERMINTAAN UNTUK PENCARIAN BUKTI TRANSAKSI REKENING KOMJEN BG?
Tentu saja, bukti itu berhasil didapatkan dari para aparat kepolisian yang ingin kepolisian RI bersih dari mafia korupsi. Dan mereka akan bersedia menjadi saksi akan kevaliditasan bukti tersebut, karena bukti yang ada pada KPK merupakan bukti penyidikan Polri terhadap Kasus rekening gendut Komjen BG, yang dahulu telah dilakukan oleh orang internal polri, ketika menghadapi ajudikasi sengketa informasi antara ICW versus Mabes Polri. Saat menghadapi kasus tersebut, polri telah melakukan penyelidikan secara internal, dan sudah memiliki bukti transaksi rekening gendut 17 perwira tinggi Polri, yang salah satunya adalah Komjen BG.
Tindakan aparat kepolisian atas pemberian barang bukti transaksi komjen BG ini kepada KPK, tentu saja merupakan semangat atas keinginan agar POLRI BEBAS MAFIA KORUPSI. Ditambah lagi adanya gerakan gerakan yang dilakukan, untuk mencampakkan orang orang Polri yang bersih, dari kesatuan dan jabatan penting, termasuk dipecatnya Kapolri jenderal sutarman dan digantinya Kabareskrim oleh jokowi.
Sedangkan hubungan rekening Komjen BG yang akan menyeret mantan presiden megawati, akan kita bahas lain waktu. . .. . hehehehehehe
(apakah REKENING KOMJEN BG ada keterkaitannya dengan BLBI, atau dengan kasus kapal VLCC yang akhirnya bisa menyeret mantan presiden megawati? yang penting keselamatan Polri dulu dan tentu saja komjen BG harus bisa kita TAHAN agar disidik secepatnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H