Bagaimana membiasakan hidup sehari-hari dijejali keluhan-keluhan, bertanyalah pada orang Bali. Bagaimana kemudian keluhan-keluhan itu berubah menjadi sesuatu yang membahagiakan, berbincang-bincanglah juga dengan orang Bali. Betapa kesedihan juga bisa berarti kesenangan, keluhan juga pertanda kebahagiaan, bencana juga bisa bermakna anugerah, begitulah filosofi orang Bali menghayati kehidupan.
Melihat kondisi alam Bali saat ini sedang mendapat sebuah ujian gunung meletus namun apa sikap yang ditunjukan beberapa masyarakatnya justru menanggapi santai dan beraktivitas seperti biasa. Selalu berpikir bahwa alam yang selama ini menjadi sahabat akan selamanya bersahabat meskipun nyatanya ia sudah menunjukan murkanya.
Inilah dimensi cinta dan kepercayaan yang tertanam pada orang Bali. Cinta yang terbangun selama ini pada alam seolah membutakan namun itulah realitas, orang Bali tak semudah itu mengingkari bahkan meninggalkan apa yang sudah ia cintai entah itu alam, lingkungan, juga manusia.
Kami cinta kepada alam dan ketika alam murka maka biarkan kami lebur bersamanya, karena murkanya oleh kami jua sebabnya. []
#BaliTetapAman #Balivolcano #bali #BaliTourismHospitality #karangasem #karangasemthespiritofbali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H