Mohon tunggu...
ekafolks
ekafolks Mohon Tunggu... Freelancer - amorfati

Sekali berarti sudah itu mati.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bagaimana Orang Bali Masih Bisa Tenang?

27 November 2017   20:49 Diperbarui: 28 November 2017   12:30 5106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by @sutopopurwo

Bagaimana membiasakan hidup sehari-hari dijejali keluhan-keluhan, bertanyalah pada orang Bali. Bagaimana kemudian keluhan-keluhan itu berubah menjadi sesuatu yang membahagiakan, berbincang-bincanglah juga dengan orang Bali. Betapa kesedihan juga bisa berarti kesenangan, keluhan juga pertanda kebahagiaan, bencana juga bisa bermakna anugerah, begitulah filosofi orang Bali menghayati kehidupan.

Melihat kondisi alam Bali saat ini sedang mendapat sebuah ujian gunung meletus namun apa sikap yang ditunjukan beberapa masyarakatnya justru menanggapi santai dan beraktivitas seperti biasa. Selalu berpikir bahwa alam yang selama ini menjadi sahabat akan selamanya bersahabat meskipun nyatanya ia sudah menunjukan murkanya.

Inilah dimensi cinta dan kepercayaan yang tertanam pada orang Bali. Cinta yang terbangun selama ini pada alam seolah membutakan namun itulah realitas, orang Bali tak semudah itu mengingkari bahkan meninggalkan apa yang sudah ia cintai entah itu alam, lingkungan, juga manusia.

Kami cinta kepada alam dan ketika alam murka maka biarkan kami lebur bersamanya, karena murkanya oleh kami jua sebabnya. []

#BaliTetapAman #Balivolcano #bali #BaliTourismHospitality #karangasem #karangasemthespiritofbali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun