Mohon tunggu...
Sangkala Mattayang Banngi
Sangkala Mattayang Banngi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kumpulan Khutbah Jumat Pilihan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandangan Ahli tentang Motivasi

16 September 2015   10:31 Diperbarui: 16 September 2015   10:58 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap saat kita mengalami perubahan sikap dan tingkah laku, baik disadari maupun idk disadari, baik berdasarkan pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. peristiwa tersebut oleh beberapa ahli dinamakan BELAJAR. Dalam proses belajar, seseorang dapat melakukannya dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun. namun daya serap seseorang berbeda dengan yaang lainnya. hal ini disebabkan karena masing-masing memiliki GAYA BELAJAR yang berbeda-beda. selain itu, adanya faktor lain baik berasal dari dalam diri ataupun karena impian serta cita-cita yang kuat sehingga keinginan untuk belajar semakin besar. hal ini dinamakan MOTIVASI BELAJAR. Pada artikel ini, saya akan memaparkan secara terang-benderang mengenai MOTIVASI. Baik berdasarkan asal katanya, maupun berdasarkan pandangan ahli.

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong sesorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.(Sardiman, A. M, 2001)

Motivasi biasanya didefinisikan sebagai proses yang menstimulus perilaku kita atau menggerakan kita untuk bertindak. Motivasi membuat kita bertindak dengan cara tertentu. Pintrich (2003) melihat bahwa motivation berasal dari kata kerja bahasa latin movere dan mengacu pada “apa yang membuat individu bergerak” ke arah kegiatan dan tugas tertentu. (Richard I. Arends, 2008)

Menurut J. W. Atkinson, motivation is that the term has no fixed meaning in contemporary psychology (J. W. Atkinson, 1964). Motivation is defined as the complex forces, drives, needs, tension states, or other mechanisms that start and maintaint voluntary activity toward the achievement of personal goal (Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, 1987).

Sementara Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisis fisiologis dan psikologis yang terdapat
dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan(H. Djaali, 2008)

Menurut MC. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Anjar Faiz, 2013). Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: 

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalanpersoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3) Motivasi dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ni sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. 

Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan
ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.

Motivasi juga menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak terdapat gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu (Oemar Hamalik, 2000)

Dalam kegiatan pembelajaran, maka motivasi dapat dilakukan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dari subjek belajar itu dapat
tercapai.

Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Agus, Suprijono,2010). Motivasi merupakan salah satu factor yang turut menentukan keefektifan dan keberhasilan dalam pembelajaran, karena peserta didik
akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi belajar tinggi(Hamzah B. Uno, 2008).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun