Mohon tunggu...
Wawan Sarudi
Wawan Sarudi Mohon Tunggu... Guru - Guru Pembelajar, Guru Belajar

Guru Pembelajar, Guru Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meningkatkan Peran Keluarga dalam Pendidikan dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Komunikasi

21 Mei 2016   12:41 Diperbarui: 21 Mei 2016   22:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keberhasilan proses pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh sekolah semata, namun juga butuh peran serta masyarakat dan keluarga dalam proses pendidikan tersebut. Seorang anak dalam waktu 24 jam menempuh pendidikan di sekolah antara 6-8 jam sehari, selebihnya waktu seorang anak adalah bersama masyarakat dan keluarganya, untuk itulah peran keluarga dan masyarakat dalam keberhasilan proses pendidikan seorang anak juga sangatlah besar.

Kerjasama pengembangan pendidikan antara sekolah dan masyarakat selama ini sudah terjalin, namun masih sebatas dalam tataran kelembagaan misalnya dalam komite sekolah yang dalam hal ini hanya beberapa wali murid saja yang terlibat sebagai wakil dalam komite sekolah, pertemuan antara keseluruhan wali murid dan sekolah biasanya hanya dilakukan dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti pengambilan raport, rapat penentuan biaya pendidikan, perpisahan, awal penerimaan siswa di sekolah dan kegiatan lainnya, kegiatan-kegiatan tersebut biasanya untuk membahas pendidikan di sekolah secara umum tidak sampai membahas permasalahan peserta didik secara individu, proses komunikasi yang terjalin antara sekolah dan masyarakat perlu dilakukan secara intensif tidak hanya orangtua dipanggil ke sekolah apabila siswa tersebut bermasalah, namun di era digital seperti saat ini proses komunikasi antara sekolah,guru, dan orangtua bisa dilakukan setiap saat dengan memanfaatkan tekonologi informasi

Memanfaatkan media sosial

Kemajuan tekonologi informasi telah membawa banyak kemudahan bagi manusia terutama dalam bidang komunikasi, salah satu produk tekonologi komunikasi yang bisa dimanfaatkan untuk komunikasi adalah media sosial, banyak sekali aplikasi sosial media yang ada di dunia maya dan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia adalah Facebook dan Twitter, pengguna kedua sosial media ini telah merambah ke semua kalangan dari anak muda sampai tua, dari kalangan bawah, menengah dan atas. Seiring semakin banyaknya pengguna sosial media ini sekolah bisa memanfaatkan sosial media ini sebagai sarana komunikasi dengan wali murid, misalnya dengan membuat group “paguyuban wali murid per kelas” anggota dari group ini terdiri dari guru di kelas tersebut dan juga wali murid.

Guru bisa mengunggah informasi-informasi terkait pendidikan anak, misalnya ketika ada tugas/PR guru bisa menginformasikan dengan mengunggah di group tersebut, selain itu juga bisa dijadikan sarana diskusi antara wali murid dengan sekolah atau guru dalam upaya memantau proses belajar seorang anak. Proses diskusi tidak hanya bersifat terbuka dalam group, misal ada permasalahan pribadi seorang anak proses diskusi pemecahan masalah bisa dilakukan secara personal melalui pesan pribadi yang tersedia di sosial media ini.

Memanfaatkan Aplikasi Obrolan

Selain menggunakan media social yang berbasis web, proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat atau walimurid juga bisa dengan memanfaatkan aplikasi berbasis obrolan seperti Blackberry Messenger, Whatsaap, Telegram. Seiring perkembangan teknologi gawai yang semakin canggih dan semakin terjangkau harganya masyarakat sudah semakin banyak menggunakan gawai telepon pintar, selain itu seiring mudah dan terjangkaunya mengakses jaringan internet dari gawai ini membuat masyarakat semakin banyak menggunakan telepon pintar.

Dengan perkembangan teknologi dan semakin banyaknya masyarakat yang memakai gawai telepon pintar ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan sekolah untuk proses komunikasi, diskusi, dan transparansi antara sekolah dan walimurid/masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat group paguyuban walimurid sebuah kelas atau sebuah sekolah dalam sebuah aplikasi obrolan seperti di whatsaap, BBM, maupun telegram. Anggota group tersebut adalah para walimurid dan guru dalam kelas atau sekolah tersebut, dengan memanfaatkan aplikasi ini proses diskusi, maupun konsultasi pembelajaran bisa dilakukan setiap saat antara pihak sekolah/guru dan walimurid baik secara keseluruhan terbuka di group maupun secara personal antara guru dan walimurid tertentu.

Memanfaatkan Website Sekolah

Selain memanfaatkan sosial media dan aplikasi obrolan penguatan pendidikan dengan melibatkan masyarakat juga bisa memanfaatkan website sekolah, maupun website yang berbasis forum diskusi, namun lebih baik memanfaatkan laman web sekolah yang sudah ada. Konten dalam website sekolah dikelola dengan mengisi informasi-informasi terkini tentang kegiatan sekolah, profil sekolah, prestasi, agenda dan lainnya. Selain itu juga bisa di isi konten forum dengan adanya forum tersebut dimanfaatkan untuk diskusi dan konsultasi antara sekolah dan masyarakat/walimurid.

Seiring perkembangan teknologi informasi sekarang ini banyak sekali hal yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan, seperti adanya kelas maya, rapat virtual, diskusi dalam jaringan dan lainnya. Tinggal bagaimana sekolah dan guru memanfaatkan dan mengelola ini semua menjadi sebuah hal yang positif dalam pendidikan. Media sosial perlu, namun jangan merampas kehidupan sosial kita sesungguhnya, gawai canggih juga bermanfaat, namun jangan sampai gawaimu mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat, sibuk bermain gawai tapi lupa senyum,sapa,salam dengan orang disekitar kita. Kemajuan teknologi mari kita manfaatkan dan kita gunakan dengan bijak, salah satunya untuk pendidikan kita. Majulah Pendidikan Indonesia. SEMOGA..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun