Memang, bagi orang yang tidak begitu dipusingkan dengan interaksi virtual, keberadaan foto tersebut takkan bermakna. Namun, bagi orang yang merasa penting dengan interaksi virtual, maka mempublikasikan foto bersama adalah penting. Apalagi jika berfoto bersama orang yang status sosialnya (dalam kehidupan nyata) lebih tinggi.
Jika seorang warga biasa, tanpa jabatan sosial politik, tak memiliki jabatan struktural di tempat kerja, bahkan menjadi pengurus RT pun tidak, berfoto dengan Pak Camat, dan kemudian mempublikasikan ke media sosialnya, adalah jalan untuk mendongkrak status harga dirinya. Melalui foto tersebut, yang bersangkutan mengirim pesan tak tertulis: ini lho aku, berkegiatan bersama Pak Camat.
Apalagi jika diberi klaim berupa judul: panitia kegiatan X. Perkara yang mengklaim judul itu memiliki posisi penting dalam kepanitiaan, atau hanya pelaksana tingkat terendah, itu adalah fakta dalam dunia nyata. Dan dunia virtual memiliki dunianya sendiri, yang mungkin terlepas dari dunia nyata.
Jadi, mengapa orang sengang berfoto bareng? Salah satu alasannya adalah untuk mengangkat status sosial dirinya di dunia virtual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H