Mohon tunggu...
Wawan Romansah
Wawan Romansah Mohon Tunggu... Guru - Hanya hobby menulis dan corat coret saja

Pencinta hidup, senang belajar, suka humor. Guru SD yang senang tulis menulis saja. senang travelling, touring, cat lover, dan mendaki gunung juga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka dan Implementasi di Lapangan

18 Januari 2023   15:10 Diperbarui: 18 Januari 2023   15:34 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum merdeka  digulirkan pada ditahun pelajaran 2021/2022  yang dikhususkan untuk sekolah penggerak angkatan 1, untuk jenjang SD kelas 1 dan 4. Kemudian bertahap selama 3 tahun sampai semua kelas melaksanakan. 

Tetapi pada awal semester tahun pelajaran 2022/2023  sekolah yang bukan sekolah penggerak boleh memilih memakai kurikulum merdeka, dengan memilih 3 opsi  implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri yang bisa diaplikasikan, yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. 

Sekolah yang memilih implemntasi kurikulum merdeka hanya dipandu oleh Platform Merdeka Mengajar. Sedangakan yang bisa akses ke platform merdeka mengajar guru yang telah memiliki akun belajar.id.  

Masalahnya kalau di sekolah swasta tidak semua guru  mempunyai akun belajar. Dan ada pemerintah kota/kab yang mewajibkan semua sekolahya untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Bagi sekolah penggerak ada pendampingan komite pembelajaran yang dilaksanakan sebulan sebelum tahun pelajaran baru, dan didampingi oleh fasilitator dalam pelaksanaanya. Tetapi bagi sekolah yang bukan sekolah penggearak belajar mandiri tentang kurikulum merdeka dari platform merdeka mengajar, pengawas dan dari sumber online. 

Karena kurikulum berubah maka bahan ajar pun berubah, pembelian buku ajar siswa tidak terhindarkan lagi. Dan pada akhirnya guru-guru mengajarkan mapel di kurikulum merdeka berdasarkan pada buku ajar. Kebanyakan guru-guru tidak memperhatikan CP, ATP, TP dan modul ajar. Show must Go On kurikulum harus berubah mengajar tetap hanya merubah mapel nya saja,  sambil berjalan dan sambil belajar. 

Bagi guru-guru yang kreatif mungkin tidak masalah karena banyak kelas online yang menawarkan untuk belajar tentang implementasi kurikulun merdeka, tetapi sebagian besar guru yang usaianya diatas 50 tahun sudah tidak bergairah lagi untuk mempelajarinya. Pada akhirnya Kurikulum merdeka diakar rumput berjalan seadanya. Semboyannya merdeka belajar, guru merdeka, siswa merdeka, iya nikmati saja lah, soal hasil, entahah mengukurnya dengan cara apa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun